
Diedarkan oleh Tempo Scan, Ini Kisah Revlon Masuk Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen kosmetik ternama asal Amerika Serikat (AS), Revlon telah mengajukan kebangkrutan pekan lalu. Lantas, bagaimana sejarahnya perusahaan kosmetik raksasa tersebut bisa berkiprah di RI?
Revlon saat ini sedang mengalami masalah keuangan karena adanya hambatan pada rantai pasokan global dan membuat harga bahan baku menjadi melonjak, serta vendor yang menuntut pembayaran di muka.
Biasanya, vendor menawarkan hingga 75 hari untuk pembayaran, kini mulai menuntut pembayaran sebelum pesanan baru dibuat. Selain itu, krisis tenaga kerja dan inflasi di AS menambah tekanan.
Revlon telah mengajukan kebangkrutan menggunakan UU Kepailitan AS Bab 11 atau dikenal dengan Chapter 11 Bankruptcy. Mengutip laman Reuters, pengajuan tersebut telah dikirimkan langsung kepada Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Selatan New York, Rabu (15/6) pekan lalu.
Dalam laporan tersebut, Revlon mencatat aset dan kewajiban antara US$ 1 miliar (Rp 14 triliun) dan US$ 10 miliar.
Revlon yang dikenal dengan produk cat kuku dan lipstiknya kini telah berusia 90 tahun. Revlon didirikan pada tahun 1932, oleh kakak adik bernama Joseph Revson dan Charles Lachman. Kemudian pada 1985 dijual ke MacAndrews dan Forbes.
Sejak saat itu, Revlon dan produknya kian berkembang, hingga akhirnya pada tahun ini mengajukan kebangkrutan.
Bagaimana Kiprah Revlon di Indonesia?
Pada 1 Januari 1993, PT Eres Revco (ER) yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), mengadakan perjanjian distribusi dengan Cendico B.V di mana ER diberikan hak secara eksklusif untuk mendistribusikan dan menjual produk Revlon di Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan TSPC, ER juga menjalin kerja sama dengan perusahaan asal New York, Riros Corporation (Riros) untuk memberikan jasa pelatihan untuk membantu perusahaannya melalukan distribusi secara efektif.
Sebaliknya, ER wajib untuk membayar royalti kepada Cendico sesuai dengan perjanjiannya. Namun, pada 1 Oktober 2006, Cendico mengalihkan perjanjian kepada Revlon B.V (Revlon).
Hingga saat ini, produk Revlon yang tersedia di Indonesia bervariasi mulai dari produk lipstik, produk kecantikan untuk wajah seperti alas bedak dan maskara, hingga produk pewarna kuku.
Dengan demikian, kehadiran Revlon di Indonesia sudah menginjak 29 tahun. Adapun pada pukul 13.52 WIB, saham TSPC sendiri terpantau melemah 0,71% ke level Rp 1.400 per unit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Raksasa' Kosmetik Revlon Mau Bangkrut, Sahamnya Naik 245%
