
Bitcoin Cs Ambruk, Simak Pergerakan Harga Kripto Sepekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin kembali jeblok dalam sepekan di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian. Hal ini kemudian membuat pasar kembali melihat terjadinya crypto winter.
Melansir data dari Coin Market Cap, pada pukul 12.00 WIB harga Bitcoin jeblok lebih dari 10% dalam 24 jam terakhir ke US$ 18.519,78/koin setara Rp 274.812.520. Dalam 7 hari, melemah sebesar 33,92%. Bitcoin kini berada di dekat level terendah sejak Desember 2020 lalu.
Ethereum, mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua di dunia bahkan jeblok lebih dari 11% dalam 24 jam terakhir ke US$ 966,39 setara dengan Rp 14.340.096, dan ambrol lebih dari 34% dalam 7 hari terakhir.
BNB dan Cardano ambrol masing-masing lebih dari 9% dalam 24 jam terakhir, kemudian XRP anjlok lebih dari 6%.
Kembali lagi ke Bitcoin sebagai benchmark aset kripto, sejak mencapai rekor tertinggi sepanjang masa US$ 68.789/koin pada 10 November 2021 lalu, harganya terus turun. Artinya Bitcoin sudah kehilangan nilainya lebih dari setengah dari rekor yang dicapai 7 bulan lalu.
Banyak perkiraan yang memprediksi penurunan ini terjadi karena ketahanan Bitcoin belum teruji. "Saya pikir Bitcoin akan sampai ke harga US$ 15.000 setara Rp 228.615.000/koin karena ada banyak sentimen negatif," jelas Michael Purves.
Bitcoin, cryptocurrency terbesar, telah turun sekitar 13,7% pada Sabtu sore ke level terendah US$ 17.593, level terlemah sejak Desember 2020, sebelum sempat merangkak ke $18.556, masih turun 9,22% dari penutupan sebelumnya.
Hal ini berarti, Bitcoin telah kehilangan 60% dari nilainya tahun ini, sedangkan Ether yang dibangun di atas blockchain Ethereum turun 74%. Pada tahun 2021, Bitcoin mencapai rekor tertingginya lebih dari US$ 68.000/koin.
Cryptocurrency | Kode | Dalam Dolar AS | Dalam Rupiah | Perubahan Harian (%) | Perubahan Sepekan (%) |
Bitcoin | BTC | 18.519,78 | 274.812.520 | -10,45% | -33,41% |
Ethereum | ETH | 966,39 | 14.340.096 | -11,36% | -34,32% |
Binance Coin | BNB | 194,92 | 2.892.344 | -9,3% | -24,65% |
Cardano | ADA | 0,45 | 6.612 | -9,43% | -13,39% |
XRP | XRP | 0,3 | 4.501 | -6,29% | -13,42% |
Sumber: CoinMarketCap
Pasar kripto sedang terpukul pekan ini setelah perusahaan pemberi pinjaman cryptocurrency Celsius membekukan penarikan dan transfer antarakun. Sementara itu, perusahaan crypto mulai memberhentikan karyawan, ada juga laporan bahwahedge fund cryptocurrencymengalami masalah.
Perkembangan tersebut bertepatan dengan penurunan ekuitas, karena saham AS mengalami penurunan persentase mingguan terbesar dalam dua tahun di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga dan kemungkinan pertumbuhan resesi.
Sentimen negatif dari The Fed memang tak ada habisnya pasca-Powell memutuskan menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps) menjadi 1,75%. Tidak sampai di situ, keagresifan The Fed juga diprediksikan akan terus berlanjut di setiap pertemuan di Juli hingga September.
Ketika ekonomi global sedang mengalami penurunan, aset berisiko biasanya dihindari, sehingga membuat harga crypto berjatuhan.
Bursa saham AS yang jatuh ke bear market(zona penurunan) juga sering disebut sebagai masa crypto winter. Artinya, adanya siklus bearish di pasar crypto yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Tidak hanya itu, tampaknya investor masih dibayangi oleh kejatuhan dua token Terra Luna (LUNA) dan Terra USD (UST) di awal bulan lalu yang memicu chaos di pasar crypto hingga mengalami crash.
Selain itu, adanya krisis likuiditas dari perusahaan pinjaman crypto terbesar yakni Celcius Network.
Pada awal pekan ini, Celsius menghentikan penarikan dana, sehingga para pelanggannya tidak bisa menarik dananya di perusahaan tersebut.
Kejadian yang sama juga sempat terjadi di bursa kripto terbesar di dunia yakni Binance. Tetapi pihak Binance telah mengonfirmasi bahwa penghentian penarikan dana investor terjadi karena adanya masalah teknis atau gangguan sistem, bukan kehendak dari manajemen Binance.
Hal ini memicu kekhawatiran bahwa kasus ini dapat berimbas ke perusahaan sejenis lainnya, bahkan juga berimbas ke bursa crypto. Investor juga beranggapan bahwa krisis ini dapat membawa Celsius menuju ambang kebangkrutan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Terus Berkecamuk, Investor 'Lari' dari Bitcoin CS