IHSG Rubuh Nih, Ini Kambing Hitamnya Guys!

Putra, CNBC Indonesia
13 June 2022 11:29
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau anjlok 2,11% ke level 6.937. Dari 10 saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di bursa, ada 8 yang mengalami pelemahan sehingga langsung mengerek turun indeks.

Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terpantau menguat 1,52% sedangkan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) harganya stagnan pada 10.50 WIB.

Saham-saham blue chip dengan market cap jumbo seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) market capnya ambrol lebih dari 1%.

Saham

Perubahan

BYAN

1.52

GOTO

0.00

BBCA

-0.68

TLKM

-0.75

TPIA

-0.75

ASII

-1.08

BMRI

-2.14

BBRI

-2.27

UNVR

-2.95

BBNI

-3.61

Pasar merespons negatif pergerakan aset keuangan global termasuk Wall Street akhir pekan lalu setelah rilis data inflasi Mei 2022.

Perlu diketahui, laju inflasi di AS bulan lalu meningkat 8,6% secara year on year (yoy), lebih tinggi dari perkiraan pasar di 8,3% yoy.

"Laju inflasi dalam beberapa bulan terakhir lebih 'panas' dari perkiraan. Sepertinya ini menjadi pengingat bahwa inflasi masih akan terus bersama kita dalam waktu yang lebih lama," kata Michael Sheldon, Chief Investment Officer di RDM Financial Group yang berbasis di Connecticut, seperti dikutip dariReuters.

Data inflasi terbaru membuat pasar makin yakin bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga secara agresif.

Mengutip CME FedWatch, peluang kenaikan Federal Funds Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 1,25-1,5% adalah 76,8%.Bahkan, kenaikan 75 bps ke 1,5%-1,75% juga masuk perhitungan dengan kemungkinan 23,2%.

Merespons hal tersebut, yield obligasi pemerintah tenor pendek 2 tahun naik ke atas level 3%. Sementara yield obligasi 10 tahun naik ke level 3,16%.

Pasar saham AS mencatatkan koreksi tajam pekan lalu. Secarapoint-to-pointpada pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 4,58%, S&P 500 ambruk 5,05%, dan Nasdaq Composite anjlok 5,60%.

Pada perdagangan Jumat (10/6) pekan lalu, ketiga indeks utama berakhir terkoreksi signifikan, di mana Dow JonesIndustrial Average (DJIA), S&P 500, dan Nasdaq Composite amblas masing-masing 2,73%, 2,91%, dan 3,53%.

Perlu diketahui, sebelumnya di bulan Mei 2022 saat The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pasar keuangan Indonesia ambles tajam sehingga hal ini kembali harus diwaspadai oleh para investor saham domestik.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular