
Adu Jago Raksasa Menara TOWR, MTEL & TBIG, Siapa Terkuat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Masifnya adaptasi teknologi dan penetrasi digital membuat jumlah pengguna internet di Indonesia semakin hari semakin bertambah banyak. Hal tersebut menjadi kabar baik bagi emiten pengelola menara Telekomunikasi di Indonesia.
Saat ini terdapat empat emiten besar yang tergabung dalam tiga grup bisnis yang memiliki kapitalisasi pasar serupa dan menjadi pemain utama di sektor menara. Pertama ada Grup Djarum milik orang terkaya RI yang menguasai dua emiten menara yakni Sarana Menara Nusantara (TOWR) dan Solusi Tunas Pratama (SUPR), emiten Grup Telkom Dayamitra Telekomunikasi (MTEL), dan terakhir perusahaan menara milik Grup Saratoga Tower Bersama Infrastructure (TBIG).
Dari keempat emiten tersebut TBIG memiliki kapitalisasi pasar terbesar yakni Rp 63,67 triliun, diikuti oleh MTEL Rp 58,88 triliun dan kemudian dua emiten Grup Djarum dengan valuasi nyaris serupa di level Rp 46 triliun.
Meski demikian salah satu emiten menara Grup Djarum yakni SUPR dikabarkan sedang dalam upaya go private dengan kepemilikan saham masyarakat hanya bersisa 0,04% saja pasca pelaksanaan tander wajib usai akuisisi yang baru-baru ini rampung.
Lalau bagaimana kinerja keuangan emiten menara tersebut untuk kuartal pertama 2022?
Pendapatan
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2022 yang diterbitkan masing-masing emiten, secara agregat pendapatan keempat emiten menara tumbuh lebih dari 20%, dengan satu perusahaan tercatat mengalami kontraksi dari segi top line.
Emiten yang pendapatannya turun tersebut adalah SUPR yang memberikan catatan dalam laporan laba ruginya bahwa sejak tanggal 14 Januari 2022, Perusahaan berhenti untuk mengkonsolidasi laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya dari PT Platinum Teknologi dan entitas anaknya karena perusahaan telah kehilangan pengendalian.
Adapun emiten dengan pertumbuhan pendapatan tertinggi dicatatkan oleh emiten Grup Djarum lain. Tidak hanya itu dari segi nominal TOWR juga memimpin emiten menara Tanah Air.
Laba Bersih
Emiten menara memang merupakan salah satu sektor yang hampir selalu melaporkan kinerja positif dari sisi bottom line. Hal ini juga sama untuk kuartal I-2022 yang mana keempat emiten menara mampu mencetak laba yang mana secara total, laba gabungan keempat emiten tersebut naik 33% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan terbesar dicatatkan oleh SUPR, yang meski pendapatannya kuartal ini menyusut nyaris 9%, tapi laba bersih perusahaan malah melejit 173%. Kinerja apik tersebut salah satunya ditopang oleh beban keuangan perusahaan yang tercatat turun 63% dari semula Rp 197 miliar kini hanya menjadi Rp 73 miliar.
Sementara itu dari sisi nominal, TOWR memimpin. Meski hanya tumbuh 8,24% dan merupakan yang terkecil dari emiten lain, laba bersih perusahaan tercatat semakin mendekati ambang batas Rp 1 triliun atau lebih tepatnya berada di angka Rp 854 miliar. Sedangkan dua emiten lain laba bersihnya masih di bawah Rp 500 miliar.
Berkaca pada kinerja keuangan kuartal pertama 2022, Grup Djarum memimpin emiten yang bergerak di sektor menara, khususnya ditopang kinerja ciamik dari Sarana Menara Nusantara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rilis Laporan Keuangan Q3-2022, Saham Netflix Meroket 14%
