
Terkoreksi Selama Sepekan, Saham MTEL Mulai Dilirik Asing

Jakarta, CNBC Indonesia - Di sepanjang pekan lalu, harga saham emiten menara kompak mengalami pelemahan. Pada periode 10-14 Juli 2023, 3 saham emiten menara koreksi berjamaah lebih dari 1%. Saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) drop 1,5%. Disusul oleh saham MTEL yang melemah 2,21% dan saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) memimpin pelemahan dengan koreksi 2,27%.
Di saat yang bersamaan asing juga net sell saham TBIG dan TOWR masing-masing sebesar Rp 17,9 miliar dan Rp14,5 miliar. Sementara itu MTEL menjadi satu-satunya saham yang dibeli asing dengan nilai sebesar Rp 52 juta. Hanya saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) yang diborong oleh asing.
Menariknya lagi, kontras dengan TBIG dan TOWR yang secara konsisten dilepas asing dalam 5 hari beruntun, saham MTEL justru diborong asing di awal dan akhir pekan.
Sebagai informasi asing net buy saham MTEL sebesar Rp 1,9 miliar pada 10 Juli 2023 dan net buy lagi Rp 5,9 miliar pada 14 Juli 2023. Artinya dalam 5 hari perdagangan, saham MTEL hanya dilepas asing sebanyak 3 hari saja.
Analis MNC Sekuritas Andrew Susilo menilai bahwa meskipun inflow dana asing ke saham MTEL masih minim hal ini dapat merefleksikan bahwa investor mulai melirik emiten menara dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia tersebut.
"Adanya net buy asing saat harga terkoreksi justru menunjukkan bahwa investor melihat harga sudah murah dan bisa menjadi entry point." Kata Andrew.
Lebih lanjut Andrew menilai bahwa tekanan harga yang dialami oleh MTEL membuat valuasinya menjadi murah dan wajar jika mulai ada sinyal dikoleksi oleh investor asing.
"Saham MTEL saat ini ditransaksikan di kisaran 10x EV/EBITDA sementara industry ada di kisaran 11-12x EV/EBITDA, jadi wajar jika investor mulai melirik saham MTEL. Ini yang menjadi justifikasi mengapa mulai ada inflow meski masih kecil." Tambah Andrew.
Secara terpisah analis Panin Sekuritas Aqil Triyadi juga turut menyoroti aspek teknikal dari saham MTEL. Menurutnya dalam satu bulan terakhir volume perdagangan saham MTEL mengalami peningkatan yang menunjukkan adanya permintaan.
"MTEL tertahan di level support di 620 pergerakan stochastic juga berada di oversold. Sehingga kami memperkirakan dalam jangka pendek dapat dicermati titik resisten terdekat MTEL di Rp 720" imbuh Aqil.
Selain terkait dengan peningkatan volume perdagangan saham MTEL dalam satu bulan terakhir, Aqil juga menilai bahwa salah satu katalis positif yang dapat mendorong harga saham MTEL adalah adanya aksi korporasi yaitu pembelian kembali saham (buyback).
Untuk diketahui, MTEL telah mendapatkan restu dari pemegang saham untuk melakukan buyback saham dengan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun.
"Ini (buyback) akan menjadi katalis positif untuk harga saham ke depan. Buyback menunjukkan emiten memiliki perhatian tinggi terhadap harga sahamnya saat ini yang belum mencerminkan fundamentalnya. Dari sisi investor, buyback dimaknai optimisme manajemen terhadap prospek bisnis di masa mendatang" pungkas Aqil.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos MTEL Ungkap Laba Kuartal I 2023 Naik 9% Karena Hal Ini