Kabar Pasar Hari Ini, Dari Garuda Hingga Kekayaan Bang Sandi

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
10 June 2022 08:10
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Harum Energy Bagikan Dividen Rp 15,02/Saham, Ini Jadwalnya

Emiten batu bara, PT Harum Energy Tbk (HRUM) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 200 miliar yang berasal dari laba tahun 2021. Keputusan tersebut telah direstui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Besaran dividen sebesar Rp 200 miliar tersebut setara dengan Rp 15,02 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), jadwal pembagian dividen HRUM adalah sebagai berikut:

Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 14 Juni 2022

Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 15 Juni 2022

Cum dividen di pasar tunai: 16 Juni 2022

Ex dividen di pasar tunai: 17 Juni 2022

Recording date: 16 Juni 2022, pukul 16.15 WIB

Pembayaran dividen tunai: 28 Juni 2022

Ada Kabar Shareholder PaninBank Jual Saham, Ini Kata OJK
Berhembus kabar salah satu pemilik saham PT Bank Panin Indonesia Tbk (PNBN) sedang dalam proses menjual kepemilikannya. Berdasarkan sumber CNBC Indonesia, rencana penjualan saham bank Panin kembali muncul di kalangan investor. Namun, hingga saat ini, belum diketahui pihak-pihak mana saja yang bertransaksi.

Merespons hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengaku belum ada laporan terkait informasi tersebut yang sampai ke OJK.

"Belum ada informasi ke OJK terkait hal itu," kata Heru kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/6/2022).

Direktur Utama PaninBank Herwidayatmo memberikan jawaban kepada CNBC Indonesia terkait konfirmasi kabar tersebut. Menurut dia, hingga saat ini manajemen tidak mendengar rencana penjualan saham tersebut dari pemegang saham pengendali.

"Kami dari Manajemen PaninBank malah tidak mendengar ada rencana seperti itu dari Pemegang Saham Pengendali," kata Herwidayatmo, melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Senin (6/6/2022).

Duh! Korban Investasi Bodong Ace Emas Kali Ini yang Teriak

Korban investasi bodong kembali muncul, kali salah satu korban investasi ilegal asal Sumatera Selatan, adalah Ariza, yang rugi Rp 30 juta karena praktik berkedok investasi yang ditawarkan Ace Emas. Ariza mengungkapkan ada ribuan korban investasi yang ditawarkan oleh aplikasi ini.

"Banyak anggota termasuk saya sendiri. Saya masuk bulan kemarin di tanggal 28 Februari, saya 4 anggota keluarga. Total kerugian Rp 30 juta. Selain saya ada anggota lain yang ada di satu grup. Jumlahnya nya ribuan orang," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/6/2022).

Ariza bercerita, dirinya mendapat tawaran aplikasi tersebut melalui WhatsApp dan semua transaksi dilakukan secara maya, tanpa bertemu atau bertatap muka langsung dengan pihak aplikasi. Ia juga tidak dijelaskan secara rinci terkait jenis aset investasi apa yang dikelola oleh pihak aplikasi

"Semua WA, nggak pernah ketemu langsung. Nggak tau (apa itu emas, saham, dan sejenisnya) yang penting ketika fluktuasi kita diberitahu suruh top up," jelasnya.

BCA Hanya Surati Kandidat Prioritas, Selain Ini Penipuan!

Kejahatan mengatasnamakan bank besar marak. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi salah satu korban yang namanya dicatut.
Modusnya adalah, pelaku kejahatan membuat akun palsu mengatasnamakan BBCA di platform media sosial. Mereka kemudian menawarkan target korban untuk upgrade menjadi nasabah BCA Solitaire dan Prioritas.

Umumnya, pelaku kejahatan itu melakukan tindakan tersebut melalui aplikasi Whatsapp. Beberapa ada yang menggunakan akun Facebool dan Instagram.

Direktur BCA Haryanto T. Budiman menjelaskan, keanggotaan BCA Solitaire dan Prioritas hanya bisa didapatkan melalui syarat dan ketentuan tertentu dan undangan dari pihak BCA secara langsung melalui surat resmi kepada nasabah. Jadi, jika ada pihak lain yang menawarkan jasa upgrade menjadi nasabah BCA Solitaire dan Prioritas melalui media sosial (Instagram, Facebook, atau Whatsapp), sudah pasti itu penipuan.

"Awas link palsu! Jangan di klik, apalagi mengisi data-data pribadi Anda. BCA tidak pernah meminta nasabah untuk mengisi data-data pribadi melalui sarana apapun termasuk link. Jaga selalu kerahasiaan data pribadi Anda seperti nomor kartu Debit atau kartu kredit, PIN, CVV/CVC, OTP, dan lain-lain," tegasnya, Kamis (9/6/2022).

(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular