Kabar Pasar Hari Ini, Dari Garuda Hingga Kekayaan Bang Sandi

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
10 June 2022 08:10
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Tambah Modal, Bank Maspion Rights Issue 4,17 Miliar Saham

PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) berencana menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Kamis (9/6/2022), Bank Maspion bakal menerbitkan 4.176.854.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 48,45% dari modal disetor Perseroan.

Perseroan akan meminta restu pemegang saham terkait rights issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Juli 2022.

Adapun jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB atas rencana PMHMETD II sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan. Perseroan berencana untuk melaksanakan penambahan modal dalam periode 12 bulan tersebut.

Indikasi Masuknya Salim ke BRMS Menguat, Ini Petunjuknya!

Konglomerasi bisnis raksasa milik Anthoni Salim dikabarkan menjadi pembeli aktif emiten pertambangan emas milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Secara perlahan, pengambilalihan saham emiten ini diketahui sudah dimulai sejak tahun lalu.

Kemarin Lusa, terjadi transaksi negosiasi atas 6 miliar saham BRMS. Transaksinya dilakukan melalui aksi tutup sendiri atau crossing dengan rata-rata harga di Rp 210. Sehingga, total nilai transaksi mencapai Rp 1,39 triliun. Transaksi inilah yang membuat isu masuknya Grup Salim ke BRMS kembali ramai diperbincangkan.

Terkait transaksi jumbo itu, Direktur BRMS Herwin Wahyu Hidayat mengkonfirmasi bahwa pelepasan saham tersebut mayoritas oleh domestik dan diakumulasikan oleh para fund manager dan kustodian asing.

"Betul yang bisa saya sampaikan, terkait adanya transaksi 3 Juni 2022 di 6,6 miliar lembar saham di BRMS," kata Herwin kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/6/2022).

Kasus Sengketa Merek, GoTo Lolos dari Gugatan Rp 2 T

Masih ingat dengan kasus sengketa merek GOTO pada tahun lalu yang melibatkan GoTo, sebelum mereka go public menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)?

Kini, PT Tokopedia dan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek dinyatakan lolos dari gugatan yang dilayangkan terkait dengan sengketa merek GOTO yang diajukan oleh PT Terbit Financial Technology.

Hal ini tertuang dalam putusan Pengadilan Niaga, pada Kamis (2/6/2022), seperti dilaporkan detikcom.

Dalam putusan tersebut, Pengadilan menyatakan mengabulkan Eksepsi (gugatan) mengenai kewenangan mengadili yang diajukan oleh Gojek dan Tokopedia. Dalam hal ini, kedua perusahaan itu mengajukan gugatan balik dalam menanggapi gugatan PT TFT itu.

"Pengadilan Niaga tidak berwenang mengadili perkara gugatan Hak Kekayaan Intelektual Merek Nomor 71/Pdt.Sus-HKI/Merek/2021/PN Niaga Jkt.Pst itu," bunyi putusan tersebut.

Sempat Diborong Emtek, Saham Bukalapak Terus Hijau

Harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terpantau naik dalam dua hari perdagangan terakhir. Harga saham BUKA terpantau menguat 1,39% di level Rp 292/unit. Saham BUKA ditransaksikan di harga Rp 290-304 per unit pada perdagangan hari ini.

Nilai transaksi saham BUKA mencapai Rp 155 miliar dan nilai kapitalisasi pasar BUKA tercatat sebesar Rp 30 triliun.

Kemarin harga saham BUKA juga mengalami kenaikan sebesar 2,86% dan ditutup di Rp 288/unit. Namun dalam sepekan terakhir harga saham BUKA masih mengalami 4,58%.

Sejak pertengahan bulan Mei 2022, gerak saham BUKA cenderung mondar-mandir di level Rp 270 - Rp 300 per unit.

Kenaikan harga Bukalapak terjadi setelah PT Kreatif Media Karya (KMK) menambah kepemilikan sahamnya di PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada 6 Juni 2022.

Beneran Nih Blibli Mau IPO Rp 7,2 T? Ini Kata Manajemen

Rencana penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) Blibli.com kian santer terdengar di kalangan pelaku pasar.

Blibli dikabarkan berencana menghimpun US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia.

Namun menanggapi kabar pasar tersebut, Head of Public Relations Blibli.com Yolanda Nainggolan enggan berkomentar lebih jauh.

"Maaf sekali kami tidak bisa berkomentar terhadap rumor atau spekulasi yang beredar," ujar Yolanda kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/6/2022).

Rencana IPO Blibli, menurut Deal Street Asia, memasuki tahap finalisasi dalam beberapa minggu ke depan. Jika semua sesuai jadwal, saham Blibli akan diperdagangkan di bursa paling cepat pada akhir Juli.

Menurut pemberitaan yang sama, Blibli akan merger sebagai perusahaan hasil merger antara Blibli dan Tiket.com dengan valuasi perusahaan sebelum IPO mencapai US$ 4 miliar.

Blibli dan Tiket.com adalah perusahaan teknologi yang dimiliki oleh GDP Ventures, perusahaan modal ventura yang terafiliasi dengan Grup Djarum.

(RCI/dhf)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular