IHSG terkoreksi 0,15% ke level 7.182,83 dan terlempar dari level psikologis 7.200. Menjelang akhir pekan, bagaimana kondisi pasar hari ini? Sebelum memulai perdagangan, simak kabar emiten berikut ini.
Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan memaparkan final penyelesaian utang yang menggunung. Pemaparan ini menjadi awal dari pemungutan suara penting oleh kreditur tentang restrukturisasi utang Garuda.
Direktur Utama Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra mengatakan akan meresmikan semua rencana perseroan yang meliputi terkait pengurangan bunga atau pokok utang yang akan dikenakan kepada kreditur, dan terkait dalam menghasilkan kas tambahan serta operasional jumlah armadanya di masa depan.
"Ini kita presentasi secara resmi. Semua yang terjadi di luar pengadilan adalah informal," ujarnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022.
Para kreditur akan memberikan hak suaranya pada usulan proposal perseroan pada tanggal pengadilan lain akhir bulan ini. Adapun tim PKPU Garuda mengakui klaim senilai Rp 120,5 triliun atau setara USD 8,3 miliar.
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan penjualan lahan total 80 hektar pada tahun ini, yakni seluas 20 hektar dari Suryacipta City of Industry Karawang dan penjualan lahan seluas 60 hektar dari Subang Smartpolitan.
Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja mengatakan, menghadapi tahun 2022 pihaknya optimistis kinerja perseroan akan semakin meningkat dibanding tahun lalu.
Saat ini, SSIA tengah menjalani tahap pengembangan fase 1 Subang Smartpolitan seluas 400 hektare (Ha). Nantinya kawasan tersebut akan menjadi wajah bagi Subang Smartpolitan dengan konsep smart & sustainable.
"Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang telah memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk kembali beraktivitas dan semakin membaiknya kondisi perekonomian serta realisasi investasi di Indonesia, kami yakin, Subang Smartpolitan maupun Suryacipta City of Industry Karawang akan memiliki prospek yang positif, baik dari sisi peningkatan permintaan maupun transaksi," ujar Johannes Suriadjaja dalam keterangan resmi, Kamis (9/6/2022).
Perusahaan investasi milik Sandiaga 'Papa Online' Uno dan Edwin Soeryadjaya PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan pelemahan 2,65% di level Rp 3.310/unit pada penutupan perdagangan Kamis (9/6/2022).
Saham SRTG ditransaksikan dengan harga Rp 3.310 - 3.420 per unit. Nilai transaksi mencapai Rp 33 miliar dan ditransaksikan sebanyak 4.531x.
Meskipun mengalami koreksi hari ini, sepanjang tahun ini saham SRTG telah mencatatkan kenaikan 18,21%. Secara YTD saham SRTG mendapatkan inflow dari asing senilai Rp 192,15 miliar di pasar reguler.
Kenaikan harga saham SRTG membuat kekayaan Erwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno masing-masing bertambah Rp 1,17 triliun dan Rp 759 miliar.
Tambah Modal, Bank Maspion Rights Issue 4,17 Miliar Saham
PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) berencana menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Kamis (9/6/2022), Bank Maspion bakal menerbitkan 4.176.854.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 48,45% dari modal disetor Perseroan.
Perseroan akan meminta restu pemegang saham terkait rights issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Juli 2022.
Adapun jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB atas rencana PMHMETD II sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan. Perseroan berencana untuk melaksanakan penambahan modal dalam periode 12 bulan tersebut.
Indikasi Masuknya Salim ke BRMS Menguat, Ini Petunjuknya!
Konglomerasi bisnis raksasa milik Anthoni Salim dikabarkan menjadi pembeli aktif emiten pertambangan emas milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Secara perlahan, pengambilalihan saham emiten ini diketahui sudah dimulai sejak tahun lalu.
Kemarin Lusa, terjadi transaksi negosiasi atas 6 miliar saham BRMS. Transaksinya dilakukan melalui aksi tutup sendiri atau crossing dengan rata-rata harga di Rp 210. Sehingga, total nilai transaksi mencapai Rp 1,39 triliun. Transaksi inilah yang membuat isu masuknya Grup Salim ke BRMS kembali ramai diperbincangkan.
Terkait transaksi jumbo itu, Direktur BRMS Herwin Wahyu Hidayat mengkonfirmasi bahwa pelepasan saham tersebut mayoritas oleh domestik dan diakumulasikan oleh para fund manager dan kustodian asing.
"Betul yang bisa saya sampaikan, terkait adanya transaksi 3 Juni 2022 di 6,6 miliar lembar saham di BRMS," kata Herwin kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/6/2022).
Kasus Sengketa Merek, GoTo Lolos dari Gugatan Rp 2 T
Masih ingat dengan kasus sengketa merek GOTO pada tahun lalu yang melibatkan GoTo, sebelum mereka go public menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)?
Kini, PT Tokopedia dan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek dinyatakan lolos dari gugatan yang dilayangkan terkait dengan sengketa merek GOTO yang diajukan oleh PT Terbit Financial Technology.
Hal ini tertuang dalam putusan Pengadilan Niaga, pada Kamis (2/6/2022), seperti dilaporkan detikcom.
Dalam putusan tersebut, Pengadilan menyatakan mengabulkan Eksepsi (gugatan) mengenai kewenangan mengadili yang diajukan oleh Gojek dan Tokopedia. Dalam hal ini, kedua perusahaan itu mengajukan gugatan balik dalam menanggapi gugatan PT TFT itu.
"Pengadilan Niaga tidak berwenang mengadili perkara gugatan Hak Kekayaan Intelektual Merek Nomor 71/Pdt.Sus-HKI/Merek/2021/PN Niaga Jkt.Pst itu," bunyi putusan tersebut.
Sempat Diborong Emtek, Saham Bukalapak Terus Hijau
Harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terpantau naik dalam dua hari perdagangan terakhir. Harga saham BUKA terpantau menguat 1,39% di level Rp 292/unit. Saham BUKA ditransaksikan di harga Rp 290-304 per unit pada perdagangan hari ini.
Nilai transaksi saham BUKA mencapai Rp 155 miliar dan nilai kapitalisasi pasar BUKA tercatat sebesar Rp 30 triliun.
Kemarin harga saham BUKA juga mengalami kenaikan sebesar 2,86% dan ditutup di Rp 288/unit. Namun dalam sepekan terakhir harga saham BUKA masih mengalami 4,58%.
Sejak pertengahan bulan Mei 2022, gerak saham BUKA cenderung mondar-mandir di level Rp 270 - Rp 300 per unit.
Kenaikan harga Bukalapak terjadi setelah PT Kreatif Media Karya (KMK) menambah kepemilikan sahamnya di PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada 6 Juni 2022.
Beneran Nih Blibli Mau IPO Rp 7,2 T? Ini Kata Manajemen
Rencana penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) Blibli.com kian santer terdengar di kalangan pelaku pasar.
Blibli dikabarkan berencana menghimpun US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Namun menanggapi kabar pasar tersebut, Head of Public Relations Blibli.com Yolanda Nainggolan enggan berkomentar lebih jauh.
"Maaf sekali kami tidak bisa berkomentar terhadap rumor atau spekulasi yang beredar," ujar Yolanda kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/6/2022).
Rencana IPO Blibli, menurut Deal Street Asia, memasuki tahap finalisasi dalam beberapa minggu ke depan. Jika semua sesuai jadwal, saham Blibli akan diperdagangkan di bursa paling cepat pada akhir Juli.
Menurut pemberitaan yang sama, Blibli akan merger sebagai perusahaan hasil merger antara Blibli dan Tiket.com dengan valuasi perusahaan sebelum IPO mencapai US$ 4 miliar.
Blibli dan Tiket.com adalah perusahaan teknologi yang dimiliki oleh GDP Ventures, perusahaan modal ventura yang terafiliasi dengan Grup Djarum.
Begini Penjelasan Kementerian BUMN Soal UUS BTN Gabung ke BSI
Pemerintah melalui Kementerian BUMN terus memproses penggabungan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI dengan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Konsolidasi unit usaha syariah milik bank pelat merah ini untuk memperkuat ekosistem syariah milik pemerintah.
Ini juga sejalan dengan sebagai amanat Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 59 Tahun 2020 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemisahan UUS.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo yang akrab disapa Tiko mengatakan konsolidasi tersebut merupakan visi pemerintah untuk terus mendorong penguatan ekonomi dan perbankan syariah dalam hal ini melalui BSI.
"Sehingga, BSI dapat memperbesar dan memperkuat posisinya yaitu secara kapitalisasi pasar," kata Tiko dalam keterangan pers, Kamis (9/6/2022).
Beneran Nih Telkom Mau IPO Anak Usaha Lagi? Yuk Cek
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berencana akan melakukan divestasi pada sejumlah anak usaha, salah satunya yang sedang diupayakan untuk dilepas adalah PT Telkom Data Center.
Upaya unlocking tersebut, bisa dilakukan dengan beberapa cara, baik initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia atau mengungang investor strategis melalui mekanisme private placement.
Budi Setyawan Wijaya, Chief Strategy Officer Telkom mengungkapkan, rencana divestasi Telkom Data Center akan dilakukan paling lama 2024.
"Rencana unlocking unit bisnis data center ini baru akan dilakukan pada tahun 2024, atau pun lebih cepat," kata Budi kepada awak Jurnalis di Yogyakarta, Rabu (8/6/2022).
Manajemen Ungkap Alasan Mitratel Buyback Saham Rp 1 Triliun
Anak usaha Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel, berencana melakukan aksi korporasi berupa pembelian kembali atau buyback saham publik yang beredar di pasar.
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama menyebut, perseroan telah menganggarkan dana hingga Rp 1 triliun atau setara dengan 5,3% dari total modal disetor. Rencananya, aksi buyback ini dilakukan pada periode 2 Juni sampai 2 September 2022 atau dalam 3 bulan ke depan.
Hendra menjelaskan, terdapat sejumlah alasan yang membuat perusahaan memutuskan untuk melakukan buyback saham. Alasan tersebut, mencakup sejumlah pertanyaan dari para investor, mengingat fundamental perusahaan masih baik, kinerja kuartalan yang juga terjaga, namun harga saham justru melemah.
"Dengan sejumlah pertanyaan investor itu, maka manajemen MTEL memutuskan untuk melakukan aksi buyback saham," tulisnya, salam sebuah keterangan, Kamis (8/6/2022).
Sebagai informasi, saat melakukan pencatatan di BEI pada 22 November 2021 lalu, harga IPO adalah Rp 800 per saham, namun saat ini per 8 Juni 2022, harga saham MTEL ditutup di level Rp 725 per saham. Bahkan harga saham MTEL sempat berada di level terendah Rp 640 per saham pada 19 Mei 2022 lalu.
Manajemen memastikan, dana buyback ini bukan berasal dari perolehan IPO lalu, karena dana IPO sudah memiliki peruntukan yang jelas. Lebih jauh dana buyback itu akan berasal dari kas internal yang dimiliki perusahaan.
Harum Energy Bagikan Dividen Rp 15,02/Saham, Ini Jadwalnya
Emiten batu bara, PT Harum Energy Tbk (HRUM) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 200 miliar yang berasal dari laba tahun 2021. Keputusan tersebut telah direstui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Besaran dividen sebesar Rp 200 miliar tersebut setara dengan Rp 15,02 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), jadwal pembagian dividen HRUM adalah sebagai berikut:
Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 14 Juni 2022
Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 15 Juni 2022
Cum dividen di pasar tunai: 16 Juni 2022
Ex dividen di pasar tunai: 17 Juni 2022
Recording date: 16 Juni 2022, pukul 16.15 WIB
Pembayaran dividen tunai: 28 Juni 2022
Ada Kabar Shareholder PaninBank Jual Saham, Ini Kata OJK
Berhembus kabar salah satu pemilik saham PT Bank Panin Indonesia Tbk (PNBN) sedang dalam proses menjual kepemilikannya. Berdasarkan sumber CNBC Indonesia, rencana penjualan saham bank Panin kembali muncul di kalangan investor. Namun, hingga saat ini, belum diketahui pihak-pihak mana saja yang bertransaksi.
Merespons hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengaku belum ada laporan terkait informasi tersebut yang sampai ke OJK.
"Belum ada informasi ke OJK terkait hal itu," kata Heru kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/6/2022).
Direktur Utama PaninBank Herwidayatmo memberikan jawaban kepada CNBC Indonesia terkait konfirmasi kabar tersebut. Menurut dia, hingga saat ini manajemen tidak mendengar rencana penjualan saham tersebut dari pemegang saham pengendali.
"Kami dari Manajemen PaninBank malah tidak mendengar ada rencana seperti itu dari Pemegang Saham Pengendali," kata Herwidayatmo, melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Senin (6/6/2022).
Duh! Korban Investasi Bodong Ace Emas Kali Ini yang Teriak
Korban investasi bodong kembali muncul, kali salah satu korban investasi ilegal asal Sumatera Selatan, adalah Ariza, yang rugi Rp 30 juta karena praktik berkedok investasi yang ditawarkan Ace Emas. Ariza mengungkapkan ada ribuan korban investasi yang ditawarkan oleh aplikasi ini.
"Banyak anggota termasuk saya sendiri. Saya masuk bulan kemarin di tanggal 28 Februari, saya 4 anggota keluarga. Total kerugian Rp 30 juta. Selain saya ada anggota lain yang ada di satu grup. Jumlahnya nya ribuan orang," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/6/2022).
Ariza bercerita, dirinya mendapat tawaran aplikasi tersebut melalui WhatsApp dan semua transaksi dilakukan secara maya, tanpa bertemu atau bertatap muka langsung dengan pihak aplikasi. Ia juga tidak dijelaskan secara rinci terkait jenis aset investasi apa yang dikelola oleh pihak aplikasi
"Semua WA, nggak pernah ketemu langsung. Nggak tau (apa itu emas, saham, dan sejenisnya) yang penting ketika fluktuasi kita diberitahu suruh top up," jelasnya.
BCA Hanya Surati Kandidat Prioritas, Selain Ini Penipuan!
Kejahatan mengatasnamakan bank besar marak. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi salah satu korban yang namanya dicatut.
Modusnya adalah, pelaku kejahatan membuat akun palsu mengatasnamakan BBCA di platform media sosial. Mereka kemudian menawarkan target korban untuk upgrade menjadi nasabah BCA Solitaire dan Prioritas.
Umumnya, pelaku kejahatan itu melakukan tindakan tersebut melalui aplikasi Whatsapp. Beberapa ada yang menggunakan akun Facebool dan Instagram.
Direktur BCA Haryanto T. Budiman menjelaskan, keanggotaan BCA Solitaire dan Prioritas hanya bisa didapatkan melalui syarat dan ketentuan tertentu dan undangan dari pihak BCA secara langsung melalui surat resmi kepada nasabah. Jadi, jika ada pihak lain yang menawarkan jasa upgrade menjadi nasabah BCA Solitaire dan Prioritas melalui media sosial (Instagram, Facebook, atau Whatsapp), sudah pasti itu penipuan.
"Awas link palsu! Jangan di klik, apalagi mengisi data-data pribadi Anda. BCA tidak pernah meminta nasabah untuk mengisi data-data pribadi melalui sarana apapun termasuk link. Jaga selalu kerahasiaan data pribadi Anda seperti nomor kartu Debit atau kartu kredit, PIN, CVV/CVC, OTP, dan lain-lain," tegasnya, Kamis (9/6/2022).