Indikasi Masuknya Salim ke BRMS Menguat, Ini Petunjuknya!

Feri Sandria, CNBC Indonesia
09 June 2022 13:35
Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Agus Projosasmito (Amman.co.id)
Foto: Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Agus Projosasmito (Amman.co.id)

Di tengah isu akuisisi BRMS, ada nama Agus Projosasmito, yang awal tahun ini secara resmi ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang baru. Agus hadir menggantikan Suseno Kramadibrata yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama perseroan.

Sebelum menjadi pucuk pimpinan di emiten tambang, Agus memulai kariernya di industri keuangan. Sebagai investment bankir, salah satu milestone penting dalam karier Alumni Australian National University adalah menjadi Presiden Direktur Danareksa Sekuritas.

Selain itu, beberapa posisi penting di industri keuangan yang pernah dijabar Agus termasuk Komisaris Utama di PT NC Securities, Wakil Presiden Direktur di PT DBS Securities Indonesia, Direktur di PT Merincorp Securities Indonesia, Head of Capital Market di PT Merchant Investment Corp, serta Head of Capital Market di PT Danareksa (Persero).

Setelah menghabiskan tiga dekade karier cemerlang di industri keuangan, Agus mulai memfokuskan diri terjun di industri padat modal lain, yakni pertambangan.

Masuknya Agus ke industri pertambangan ikut menjalin kedekatan dengan bos Grup Salim. Agus disebut menjalankan beberapa proyek bisnis dengan Anthoni Salim di bawah bendera Ithaca Resources yang bergerak di bidang pertambangan batu bara.

Kedatangan Agus tampaknya menjadi lampu kuning bagi para investor, mengingat sepak terjangnya di sektor merger dan akuisisi, baik selama masih menjadi bankir investasi atau setelahnya.

Transaksi-transaksi utama yang pernah dimotori Agus di Indonesia termasuk pendirian Star Energy dengan akuisisi operasi lepas pantai Conoco Phillips di Natuna pada 2002 serta akuisisi situs geotermal Wayang Windu dari Credit Suisse dan Deutsche Bank pada 2004. Akan tetapi, langkah terbesarnya yang benar-benar terlihat oleh publik adalah lewat akuisisi tambang tembaga-emas di Nusa Tenggara Barat dari perusahaan Amerika Serikat.

Agus merupakan salah satu sosok kunci akuisisi Newmont Nusa Tenggara (NNT) dari Newmont Mining Corp. dan Sumitomo Corporation oleh Medco Energy (MEDC) tahun 2016 silam.

Medco Energi Group dan AP Investment milik Agus diketahui bekerja sama mengakuisisi saham di Amman Mineral dengan dukungan dari tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Total transaksi pengambilalihan perusahaan yang berganti nama menjadi Amman Minerals tersebut mencapai US$ 2,6 miliar atau setara Rp 34,32 triliun (asumsi kurs Rp 13.200/AS kala itu).

Dalam kepekatan akuisisi tersebut, emiten tambang emas milik Grup Bakrie, BRMS, akhirnya ikut menjual kepemilikan sahamnya di NNT lewat PT Multi Daerah Bersaing (MBD) kepada Medco senilai US$ 400 juta.

Seperti mengulang sejarah, kini Grup Bakrie dikabarkan kembali melepas kepemilikannya kepada pihak lainnya yang ikut dimotori Agus Projosasmito. Jika sebelumnya bersama Medco, kali ini ia diduga menyelinap ke perusahaan Grup Bakrie bersama Anthoni Salim melalui Emirates Tarian Global Ventures.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(fsd/dhf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular