
Proyeksi PDB Dipangkas, Dolar Singapura kok Malah Ngegas?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan ini, dolar Singapura belum pernah melemah melawan Rupiah. Pada perdagangan Kamis (9/6/2022) nilai tukar dolar Singapura bahkan menguat tajam meski proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun 2022 dipangkas.
Pada pukul 11:13 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.574/SG$, menguat 0,46% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Survei yang dilakukan Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) terhadap para ekonom dan analis menunjukkan produk domestik bruto (PDB) di tahun ini diperkirakan akan tumbuh 3,8%.
Proyeksi tersebut lebih rendah dari survei sebelumnya 4%, meski masih dalam target MAS di kisaran 3% - 5%.
Untuk kuartal II-2022, PDB diperkirakan akan tumbuh 4.8%, lebih tinggi dari kuartal I lalu 3,7%.
Meski proyeksi PDB dipangkas, inflasi justru diperkirakan akan melejit. Hal ini yang membuat dolar Singapura kembali melesat, sebab peluang MAS untuk kembali mengetatkan kebijakan moneter semakin besar.
Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) diperkirakan tumbuh 5,4% di kuartal II-2022, begitu juga dengan inflasi inti 3,5%.
Sementara untuk setahun penuh, inflasi dan inflasi inti diekspektasikan akan tumbuh 4% dan 3,4%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 3,6% dan 2%.
MAS menggunakan inflasi inti sebagai acuan menetapkan kebijakan moneter, dengan ekspektasi yang semakin meninggi, maka kebijakan moneter berpeluang kembali diketatkan.
Sejauh ini MAS sudah 3 kali mengetatkan kebijakannya, pada Oktober tahun lalu, Januari serta April lalu.
Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate), yang terdiri dari kemiringan (slope), lebar (width) dan titik tengah (centre).
Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.
Slope berfungsi membuat penguatan/penurunan dolar Singapura lebih cepat/lambat. Ketika slope dinaikkan, maka dolar Singapura bisa menguat lebih cepat, begitu juga sebaliknya.
MAS sejauh ini sudah 3 kali menaikkan slope, dan sekali menaikkan centre pada bulan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!
