Bursa Eropa Merah, Investor Masih Tunggu Data Inflasi AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa kompak berada di zona negatif, meski tipis saja pada perdagangan Rabu (8/6/2022), di mana investor bersiap untuk data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada Jumat (10/6).

Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun tipis 0,07%, di mana saham sumber daya alam merosot 0,7%. Sedangkan, saham ritel melesat 1,8%.

Indeks DAX Jerman terkoreksi 13,56 poin atau turun 0,09% ke 14.543,65 dan indeks CAC Prancis merosot 0,03% ke level 6.481. Hal yang serupa terjadi dengan indeks FTSE Inggris yang turun tipis 0,03% ke level 7.596,38.

Baca: Krisis Keuangan Mungkin Akan Terjadi (Lagi)

Saham Credit Suisse anjlok lebih dari 5% setelah memperingatkan adanya kemungkinan penurunan di kuartal II-2022. Sementara itu, saham Kindred Group lompat lebih dari 11% setelah mendapatkan lisensi produknya di Belanda.

Pasar internasional telah melemah, di tengah kegelisahan atas rilis data ekonomi AS pekan ini, termasuk rilis inflasi pada Jumat (10/6).

Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Mei diprediksikan akan melandai ketimbang April dan beberapa analis memproyeksikan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya.

Baca: Jika Lihat Fakta Ini, AS Menang Banyak karena Sanksi ke Rusia

University of Michigan juga akan merilis indeks sentimen konsumen pada Jumat (10/6), yang tentunya dinanti oleh investor.

Bursa saham di Asia Pasifik menguat pada pagi hari ini, di mana investor menantikan keputusan dari Reserve Bank of India terhadap suku bunga acuannya yang akan dirilis hari ini. Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS bergerak melemah setelah menguat dua hari beruntun.

Hari ini, investor akan disibukkan dengan musim rilis kinerja keuangan dari sektor ritel.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah