Internasional

Jika Lihat Fakta Ini, AS Menang Banyak karena Sanksi ke Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 June 2022 13:00
The United State flag is silhouetted against the setting sun Sunday, May 28, 2017, in Leavenworth, Kan. (AP Photo/Charlie Riedel)
Foto: Bendera Amerika Serikat (AP Photo/Charlie Riedel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Benua Eropa saat ini menjadi destinasi terbesar pengiriman gas alam cair (LNG) Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi di saat negara-negara benua itu berencana untuk melepas pasokan gas dari Rusia akibat serangan ke Ukraina.

Dalam data terbaru yang dirilis Administrasi Informasi Energi AS (EIA), Selasa (7/6/2022), Washington mengirim hampir tiga perempat dari semua gas alam cairnya ke Eropa. Ini terjadi hanya dalam empat bulan pertama tahun 2022.

"Peningkatan itu berarti AS sekarang menyumbang hampir setengah dari impor LNG Eropa, sekitar dua kali lipat dari yang terlihat pada tahun 2021," lapor media Bloomberg dikutip Rabu, (8/6/2022).

Presiden AS Joe Biden sebelumnya telah berjanji untuk meningkatkan pasokan bahan bakar ke Eropa. Ini setelah blok tersebut memutuskan untuk menjauh dari gas Rusia sebagai tanggapan atas serangan negara itu ke Ukraina pada Februari.

Bahkan sebelum itu, kawasan itu telah berjuang dengan krisis pasokan yang membuat harga gas Eropa meroket ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Prospek keuntungan yang lebih tinggi ini mendorong pemasok Negeri Paman Sam untuk mengirimkan lebih banyak bahan bakar ke Eropa dengan mengorbankan tujuan lain.

"Asia, yang telah menjadi tujuan hampir setengah dari kargo LNG AS selama dua tahun terakhir, mengalami penurunan volume hingga setengahnya pada tahun 2022," kata EIA.

Sementara itu, langkah ini sendiri sebelumnya sempat diprediksi oleh Rusia. Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev mengatakan dengan kondisi saat ini, dengan sanksi dan embargo ekonomi, segmen pasar gas Eropa telah dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan Negeri Paman Sam.

Tak hanya energi, AS juga disebut memiliki minat yang kuat di semikonduktor dan sektor teknologi tinggi lainnya di Eropa. "AS menggunakan konflik di Ukraina untuk memperluas ekonominya," katanya dalam sesi pers akhir Mei lalu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggaran Militer Dunia Melonjak, PD 3 Nyata di Depan Mata?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular