Langkahi BMRI, GOTO Kembali Jadi Emiten Terbesar ke-4 di BEI
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten teknologi hasil merger karya anak bangsa, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), kembali menjadi perusahaan terbesar keempat dari sisi kapitalisasi pasar setelah menyalip emiten perbankan milik BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Hingga penutupan perdagangan minggu lalu, kapitalisasi pasar GOTO tercatat sebesar Rp 419 triliun, sedangkan BMRI senilai Rp 379 triliun. Pagi ini kala IHSG ambles dalam, kedua saham ini juga ikut melemah, dengan GOTO masih menjaga keunggulan kapitalisasi pasarnya atas BMRI.
Merger dua stratup terbesar asli Indonesia tersebut sebelumnya memang sempat menjadi emiten terbesar keempat di Tanah Air selama beberapa saat pasca debut perdagangan di lantai bursa.
Akan tetapi aksi jual kala itu membuat saham GOTO sempat terpuruk di harga Rp 194 pada pertengahan Mei, 42% lebih rendah dari harga penawaran di Rp 338/saham, sebelum kembali naik tiga pekan terakhir.
Reli saham GOTO yang naik 13,46% pekan lalu juga menandai untuk pertama kalinya saham ini kembali diperdagangkan di atas harga penawaran, seperti yang terjadi pada dua pekan pertama kala emiten ini melantai di bursa.
Reli tersebut terjadi meski GOTO melaporkan kerugian di kuartal pertama tahun ini hingga Rp 6,47 triliun.
Akhir pekan lalu, saham GOTO ditutup menguat di Rp 354/saham atau 4,73% lebih tinggi dari harga penawaran. Akan tetapi capaian tersebut masih 7,33% lebih rendah dari rekor harga penutupan pada debut perdagangan di angka Rp 382/saham.
Sementara itu saham BMRI pekan lalu ditutup stagnan di Rp 8.200/saham.
Adapun tiga emiten lain dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia, secara berurutan adalah Bank Central Asia (BBCA) Rp 928 triliun, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 678 triliun dan Telkom Indonesia (TLKM) Rp 427 triliun.
Pada penutupan perdagangan sesi I Senin (6/6) pagi, saham GOTO kembali melemah 5,65% ke level Rp 334/saham, sedangkan saham BMRI memangkas pertumbuhan pekan lalu atau turun 1,22% ke harga Rp 8.100/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(vap)