
Sinyal Resesi Kian Kuat, Perak Makin Laku

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terpantau menguat siang hari ini didukung oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah karena rilis data gaji sektor swasta yang jauh dari harapan.
Pada Jumat (3/6/2022) pukul 13:55 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 22,3/ons menguat 0,09% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Data Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan gaji swasta naik 128.000 bulan lalu dibandingkan perkiraan untuk peningkatan 300.000 pekerjaan.
Turunnya angka penggajian swasta meningkatkan kekhawatiran resesi. Hal ini membuat perak masin mengkilap bagi investor sebagai instrumen lindung nilai (hedging).
Investor sekarang akan terus mencermati data nonfarm payrolls yang akan diumumkan malam ini.
"Semua bagian pagi ini menunjuk ke arah inflasi yang berkelanjutan dan mungkin The Fed tidak dapat mengatasinya secara agresif seperti yang mereka harapkan karena melemahnya jumlah tenaga kerja," kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Bob Haberkorn.
Sementara Dollar Index (yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama) turun 0,73% menjadi 101,75.
Hal ini menguntungkan emas yang dibanderol dengan greenback. Sebab membuat emas lebih murah bagi para pemegang mata uang lainnya. Permintaan naik, harga mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terus Menukik, Harga Perak Turun 6 Hari Beruntun!