GoTo Pimpin Kenaikan, Saham Teknologi Kembali Bertaji?

Putra, CNBC Indonesia
03 June 2022 10:54
GoTo (Tangkapan layar zoom)
Foto: GoTo (Tangkapan layar zoom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah kemarin kompak menguat, saham-saham teknologi domestik kembali menanjak pada perdagangan pagi ini, Jumat (3/6/2022). Hal ini juga terlihat dari indeks sectoral teknologi yang naik 1,3%.

Saham emiten teknologi dengan market cap terbesar yaitu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau menguat 4,07% di level Rp 358/unit.

Kini saham GOTO sudah kembali ke atas harga penawaran umum perdananya (IPO). Nilai kapitalisasi pasar GOTO kini berada di Rp 424 triliun dan semakin mendekati nilai kapitalisasi pasar PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Selain GOTO, saham teknologi lain yang menguat adalah saham PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT). Harga saham HDIT terpantau menguat 2,41% ke level Rp 170/unit.

Kemudian ada juga saham PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang juga terpantau naik 2,03% ke level Rp 8.775/unit.

Sementara itu saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang bergerak di bidang data center milik Oto Sugiri terpantau stagnan di level Rp 36.250/unit.

Bernasib sama dengan DCII, harga saham emiten lokapasar PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga stagnan di level Rp 304/unit.

Sedangkan saham emiten teknologi yang mengalami pelemahan adalah saham PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA).

Sebelumnya di bulan Mei saat IHSG ambles saham-saham teknologi juga ikut terkena gempuran terutama saham teknologi dengan nilai kapitalisasi pasar besar seperti GOTO dan BUKA.

Sentimen negatif datang dari eksternal. Bank Sentral AS The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) saat bursa saham domestik libur lebaran.

Wall Street yang terkena aksi jual masif juga berdampak pada pasar keuangan Tanah Air. IHSG yang baru buka lagi 9 Mei 2022, langsung ambles signifikan.

Saham GOTO bahkan mengalami auto reject atas (ARB) berjilid-jilid pada pekan pertama perdagangan bulan Mei usai libur panjang.

Namun setelah mengalami koreksi yang tajam, IHSG sukses rebound. IHSG memang belum kembali ke atas level 7.200. Namun setidaknya IHSG sudah kembali ke atas level 7.000.

Pasar saham domestik memang terbilang resilien di tengah gempuran sentimen negatif yang membuat aset berisiko seperti saham terus terkena tekanan jual masif.

JPMorgan dalam risetnya menyebut bahwa pasar saham Indonesia sebenarnya menarik untuk di kawasan Asia Tenggara.

Ada tiga alasan utama mengapa pasar saham Indonesia patut dilirik menurut bank investasi asal AS tersebut, pertama adalah pemulihan ekonomi, kedua adalah sektor perbankan yang mengalami perbaikan dan ketiga adalah sektor teknologi yang terus tumbuh.

Sentimen inilah yang pada akhirnya membuat IHSG cepat rebound selain karena faktor tingginya harga komoditas. Saham teknologi pun ikut kena berkahnya.


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular