Blibli Dikabarkan Incar Rp 7,2 Triliun dari IPO di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Blibli dikabarkan berencana menghimpun US$500 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Rencana IPO Blibli, menurut Deal Street Asia, memasuki tahap finalisasi dalam beberapa minggu ke depan. Jika semua sesuai jadwal, saham Blibli akan diperdagangkan di bursa paling cepat pada akhir Juli.
Menurut pemberitaan yang sama, Blibli akan merger sebagai perusahaan hasil merger antara Blibli dan Tiket.com dengan valuasi perusahaan sebelum IPO mencapai US$4 miliar.
CNBC Indonesia telah menghubungi Blibli dan Tiket.com untuk mengonfirmasi kabar IPO ini. Juru bicara Blibli menyatakan Blibli tidak bisa memberikan komentar atas rumor atau spekulasi. Sampai artikel ini dipublikasikan, Tiket.com belum merespons permintaan konfirmasi dari CNBC Indonesia.
![]() |
Blibli dan Tiket.com adalah perusahaan teknologi yang dimiliki oleh GDP Ventures, perusahaan modal ventura yang terafiliasi dengan Grup Djarum. Sebelumnya, Blibli sempat dikabarkan akan mengambil opsi backdoor listing untuk memasuki pasar modal Indonesia setelah mereka mengakuisisi PT Supra Boga Lestari, perusahaan pemilik jaringan supermarket Ranch Market.
Adapun, Tiket.com dikabarkan sempat menjajaki merger dengan perusahaan cek kosong atau special purpose acquisition company (SPAC) bernama COVA Acquisition.
Blibli adalah salah satu e-commerce terbesar di Indonesia. Berbeda dengan dua pesaingnya yang kini telah menjadi perusahaan terbuka yaitu Tokopedia (bagian dari GoTo) dan Bukalapak, Blibli berdiri dengan model business to consumer (B2C) serupa dengan Amazon. Sementara itu, Tokopedia dan Bukalapak berdiri sebagai marketplace yang memfasilitasi pedagang dan pembeli.
[Gambas:Video CNBC]
(dem)