Pernikahan Konglomerat: Besanan Terjadi di Grup Djarum-Salim

Jakarta, CNBC Indonesia - Cerita pernikahan anak sesama konglomerat atau taipan sering terjadi di Indonesia. Terbaru adalah pernikahan antara putri dari Hary Tanoesoedibjo, yang merupakan pemilik MNC Group, Jessica Tanoesoedibjo dengan putra dari Fofo Sariaatmadja, Jonathan Natakusuma Sariaatmadja yang telah resmi menikah pada Jumat (22/4/2022).
Selain itu, ada perkawinan Amelia Santoso dengan Victor Hartono pada 2014 adalah salah satu perkawinan antar keluarga pengusaha juga. Victor Hartono adalah putra dari Robert Budi Hartono, yang dikenal sebagai bos Djarum. Sementara Amelia Santoso adalah putri dari Benny Setiawan Santoso, salah satu petinggi penting di Salim Group. Semua tahu Salim Group dan Djarum Group adalah kelompok bisnis yang sangat besar dan berpengaruh di Indonesia.
Sejarah Salim Group terkait dengan Keluarga Liem Sioe Liong. Benny Setiawan Santoso adalah orang kepercayaan Anthony Salim. Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016:334-335) menyebut Benny Santoso tidak punya hubungan keluarga dengan keluarga Liem Sioe Liong.
Benny, yang pernah belajar bisnis di Ngee Ann College Singapura itu mulanya dipekerjakan untuk menangani masalah keuangan dan kemudian berkali-kali menjadi direktur. Di hari tuanya, Benny Santoso yang kelahiran Solo 1958 itu pernah dipercaya komisaris di PT Indofood Sukses Makmur Tbk., sebuah badan usaha milik keluarga Salim yang menghasilkan mi instan legendaris Indonesia dan sangat dijaga oleh Anthony Salim.
Sebenarnya, di masa lalu, Liem Sioe Liong dekat dengan pendiri Djarum, Oei Wie Gwan, ketika keduanya masih muda dan tinggal di Kudus, Jawa Tengah. Oei Wie Gwan, kakek Victor Hartono, yang semula bisnis petasan kemudian banting stir ke rokok dan cukup sukses. Ketika Oei Wie Gwan dan keluarganya sibuk dengan rokok, Liem Sioe Liong kemudian melanglang buana hingga ke Jakarta dan pelan-pelan membangun Salim Group yang bisnisnya bermacam-macam.
Djarum yang dikenal karena rokoknya kemudian diteruskan anak Oei Wie Gwan (Robert Budi dan Michel Bambang) menjadi besar, belakangan bisnisnya merambah ke elektronika (Polytron), perkebunan (HPI Argo), pusat perbelanjaan (Grand Indonesia), perdagangan elektronik (Blibli), agen perjalanan daring (tiket.com) dan perbankan (BCA). BCA dari awal sejarahnya milik keluarga Liem, namun benturan sejarah pasca membuat BCA terpental masuk ke BPPN.
BCA tidak kembali ke tangan keluarga Liem, dan keluarga Hartono (keturunan Oei Wie Gwan) akhirnya membeli saham BCA. Meski Liem Sioe Liong dan Oei Wie Gwan dulu saling mengenal waktu di Kudus, menurut Borsuk dan Chng, "tetapi anak-anak mereka tidak dekat." Ketika dalam masa kepemilikan keluarga Hartono, BCA berkembang dengan baik dan membawa hoki bagi keluarga Hartono.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pernikahan Konglomerat: Pakuwon & Keluarga Murdaya Besanan