
Bank Maspion Dicaplok Kasikorn Hingga GTV GOTO Rp 140 T

6. Ditopang Harga Batu Bara Dunia, Pendapatan GEMS Melejit 40%!
Perusahaan tambang milik Sinarmas Group, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) meraih kinerja positif sepanjang kuartal pertama 2022.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pada kuartal I-2022 GEMS mencatatkan pendapatan sebesar US$ 539,12 juta. Pencapaian ini melejit 41,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Kenaikan harga batu bara global memiliki andil bagi pendapatan GEMS. Pasalnya penjualan batu bara paling dominan dengan kontribusinya mencapai 97% dari total pendapatan perusahaan. Batu bara hasil produksi GEMS paling banyak diual ke pasar luar negeri alias ekspor. Nilainya sebesar US$ 327,43 juta, naik 51% yoy.
Sebagai informasi, per Maret 2022, harga batu bara global US$ 251,35/ton, jauh lebih tinggi dari Maret 2021 yaitu US$ 90,45/ton.
Sementara itu penjualan batu bara untuk domestik juga bertumbuh. Sepanjang periode Januari - Maret 2022 nilai penjualan batu bara domestik GEMS tercatat US$ 195,4 juta, naik 27,7% yoy.
Beban pokok penjualan naik menekan membuat marjin penjualan kotor GEMS turun tipis dari 50% pada kuartal I-2021 menjadi 49% pada kuartal I-2022. Penyebabnya adalah beban jasa penambangan berupa iuran dana hasil produksi batu bara melonjak 83,9% menjadi US$ 140,8 juta.
7. Mau Dibekukan, Plt Ketua Bappebti Buka Suara Membela Diri
Sederet kasus penipuan berkedok investasi dengan modus penggunaan teknologi robot trading membuat Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) menjadi sorotan. Bahkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sempat memberikan usulan agar Bappebti dibekukan.
Plt Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko, yang juga menjabat sebagai Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan mengatakan sudah melakukan eveluasi organisasi terhadap lembaga ini. Ada beberapa rekomendasi yang sudah disampaikan untuk membenahi lembaga tersebut.
"Seperti perubahan organisasi, perbaikan tata kerja, mekanisme pengawasannya, menggunakan auditor dengan sertifikasi CISA, dan sebagainya. namun memang belum semua rekomendasi itu ditindaklanjuti," kata Didid, saat wawancara Eksklusif di program Profit, CNBC Indonesia, Senin (30/5/2022).
Menurut Didid, menutup atau membekukan Bappebti akan lebih banyak dampak negatif daripada positif, di tengah maraknya kasus investasi bodong yang melibatkan peran lembaga ini.
"Jika ditutup, perdagangan berjangka ini akan berhenti. Masyarakatlah yang akan dirugikan. Ibaratnya saya sedang menerbangkan helikopter di atas lautan. Karena mesinnya rusak saya tidak bisa mendarat darurat, saya tetap harus terbang, sambil melakukan perbaikan mesinnya. Jadi itulah yang terjadi," ungkap Didid.
Pekan lalu, Wakil Ketua Komisi VI dari Fraksi PDI-Perjuangan Aria Bima mengusulkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dibekukan sementara. Hal itu agar Kementerian Perdagangan dapat melakukan audit kinerja secara menyeluruh.
"Saya mengusulkan bagaimana kita akan meminta kepada Menteri Perdagangan untuk membekukan sementara Bappebti agar dapat melakukan audit kinerja menyeluruh terhadap sistemnya, regulasinya dan mungkin juga sumber daya manusianya," kata Aria Bima dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Bappebti di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Rabu (25/5/2022).
Selama dibekukan itu, Aria Bima berharap Kementerian Perdagangan dapat mengevaluasi pelayanan terhadap masyarakat dan mengembalikan tujuan dibentuknya Bappebti. Salah satunya yakni untuk mengawasi komoditas berjangka pasar keuangan agar tak ada penyimpangan.
8. Mulai Mengecil, Tapi Waskita Karya Masih Merugi Rp 1 T
Emiten karya yang terperangkap dalam restrukturisasi utang jumbo, Waskita Karya (WSKT), melaporkan kinerja keuangan yang masih negatif sepanjang tahun 2021 lalu.
Pendapatan Waskita tercatat turun nyaris seperempat menjadi Rp 12,24 triliun tahun lalu, dari semula Rp 16,19 triliun di tahun pandemi 2020.
Segmen bisnis utama perusahaan mengalami penurunan pendapatan menjadi Rp 10,14 triliun dari semula Rp 14,23 triliun. Penjualan precast juga turun signifikan menjadi Rp 381 miliar dari semula Rp 764 miliar. Sedangkan bunga dari jasa konstruksi dan pendapatan jalan tol tercatat naik.
Meski pendapatan turun drastis, perusahaan mampu memangkas kerugian secara signifikan, dari semula mencapai Rp 7,36 triliun tahun 2020, kini berkurang hingga 85% menjadi rugi Rp 1,09 triliun.
Terpangkasnya rugi perusahaan salah satunya karena perusahaan mampu menekan beban pokok penjualan hingga nyaris sepertiga menjadi Rp 10,35 triliun dari semula mencapai Rp 15,13 triliun. Selain itu perusahaan juga mampu menekan beban umum dan administrasi yang nilainya berkurang nyaris setengahnya dari semula Rp 4,33 triliun menjadi Rp 2,26 triliun sepanjang tahun lalu.
Aset perusahaan tercatat naik tipis menjadi Rp 103,60 triliun dari semula Rp 100,76 triliun. Kenaikan signifikan terjadi pada kas dan setara kas yang pada akhir tahun 2020 hanya berjumlah Rp 1,21 triliun, kini naik drastis menjadi Rp 13,16 triliun. Aset lancar perusahaan tercatat sebesar Rp 42,58 triliun, meningkat nyaris 50%.
9. BRI Ventures Beri Pendanaan Awal ke Startup Plepah
BRI Ventures melalui Dana Ventura Sembrani Kiqani melakukan investasi pada putaran pendanaan awal (seed) ke startup produsen kemasan ramah lingkungan bernama Plépah.
Plépah menjadi startup yang memberdayakan masyarakat sekitar kawasan perkebunan khususnya di pulau Sumatera dengan memberikan mereka pendapatan alternatif dalam proses pengolahan bahan mentah pelepah pinang, dengan mengedepankan tiga Sustainable Development Goals dari PBB sebagai acuannya.
CEO dan Co-Founder dari Plépah, Rengkuh berharap investasi ini dapat membantu Plépah memberi ruang untuk memvalidasi konsep sustainable business yang mampu untuk terus bertumbuh.
"Dengan point pertumbuhan Increase capacity to reduced price, penguatan team internal, dan mempersiapkan ekosistem bisnis yang menerapkan ESG mengacu kepada SDG," ujar Rengkuh dalam keterangan tertulis, Senin (30/5/2022).
Plépah sendiri telah menjalin kerjasama dengan beberapa brand kosmetik, fashion dan makanan baik lokal maupun global untuk menggunakan produk sustainable packaging Plépah sebagai produk substitusi yang lebih ramah lingkungan dan eco-friendly.
Sementara itu, CEO BRI Ventures, Nicko Widjaja mengungkapkan selama tahun 2020-2021, sektor D2C menunjukkan pertumbuhan yang sangat masif. Untuk itulah dibutuhkan pendanaan sehingga nantinya perusahaan tersebut dapat menjadikan Indonesia sebagai creative economy powerhouse.
"Brand yang berasal dari Indonesia kita harapkan bisa menjadi pemenang di negara ini, sehingga mampu berkompetisi dengan brand global yang semakin banyak masuk ke tanah air. Hal ini menjadi semangat kami dalam menjalankan inisiatif Sembrani Kiqani," ujar Nick.
10. Top! Nilai Transaksi GoTo Lompat 46% Jadi Rp 140 Triliun
PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan nilai transaksi bruto mengalami peningkatan pada Q1-2022. Yakni meningkat 46% secara year-on-year atau menjadi Rp 140 triliun.
"Kami mencatatkan pertumbuhan solid pada ketiga bisnis kami, keseluruhan nilai transaksi bruto atau tumbuh 46% secara year-on-year menjadi Rp 140 triliun," kata CEO Goto, Andre Soelistyo dalam konferensi pers Goto: Paparan Kinerja Keuangan & Operasional FY 2021 & Q1 2022, Senin (30/5/2022).
Sementara itu, pendapatan bruto pada Q1-2022 tumbuh 53% yoy menjadi Rp 5 triliun. Andre menjelaskan ini berkat fokus perusahaan pada monetisasi.
Andre menambahkan transaksi bruto pada layanan mobilitas tumbuh 73%. Berkat pelonggaran aktivitas di Indonesia setelah pandemi, transaksi mulai pulih sebesar 70%.
"GTV layanan mobilitas tumbuh 73% yoy dan 70% pulih dibandingkan kondisi pra-pandemi, seiring dilonggarkan PPKM," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Andre juga menjelaskan target kinerja perusahaan pada tahun 2022. Dia menjelaskan pada Q1-2022 terdapat pengembangan bisnis Goto.
Termasuk momentum monetisasi di platform ekosistem Goto, Andre menyatakan sudah baik. Hal ini juga diperkirakan akan terus berlanjut di masa depan.
Dia menyatakan pada Q2-2022, GTV Rp 142 Triliun-Rp 150 triliun. Sementara itu pendapatan bruto adalah Rp 5,3 triliun-Rp 5,6 triliun.
"Untuk guidance 2022 secara keseluruhan, kami akan memberikan earning call di Q2," kata Andre.
(vap/vap)[Gambas:Video CNBC]