
Bank Maspion Dicaplok Kasikorn Hingga GTV GOTO Rp 140 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Bulan Mei sudah hampir berakhir. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja yang buruk di bulan ini. Tercatat IHSG terkoreksi 2,8% sejak awal bulan atau penurunan sebanyak 202,6 indeks poin per penutupan perdagangan pekan lalu.
Bulan Mei memang menjadi momok yang menakutkan bagi pasar modal di seantero dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Bahkan di bulan ini dikenal sebutan "Sell in May and Go Away" karena secara historis memang bulan ini kurang atraktif.
Simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan, Selasa (31/5/2022).
1. KJEN Masuk Pemantauan Khusus Bursa, Gemboknya Justru Dibuka
Saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) masuk Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus berlaku efektif pada hari ini, Senin, 30 Mei 2022. Namun pada saat bersamaan, BEI justru membuka suspensi saham KJEN mulai hari ini.
Dalam pengumuman BEI, menunjuk Pengumuman Bursa No: Peng-SPT-00028/BEI.WAS/05-2022 tanggal 10 Mei 2022, perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 30 Mei 2022.
Sebelumnya, saham KJEN disuspensi sejak 11 Mei 2022 sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan. Pada 10 Mei 2022, saham KJEN ditutup anjlok 6,78% ke level 110 per unit.
Dalam sebulan, saham ini sudah ambrol 41,18% sedangkan sejak awal tahun sudah terjun bebas 90%.
Menunjuk Peraturan Nomor II-S tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus dan dalam rangka memberikan perlindungan kepada Investor terkait informasi fundamental dan/atau likuiditas Perusahaan Tercatat, dengan ini Bursa menetapkan Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2022.
PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) masuk daftar pemantauan khusus bursa dengan kriteria efek nomor 10, yakni dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 (satu) Hari Bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
2. Cadangan Batu Bara Emiten Hary Tanoe Tembus 200 Juta Ton
Tambang batu bara milik PT MNC Energy Investments Tbk (IATA), emiten milik taipan Grup MNC Hary Tanoesoedibjo, kembali menemukan tambahan cadangan.
Menurut Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), salah satu Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang baru saja diakuisisi oleh IATA, PT Arthaco Prima Energy (APE) berhasil menemukan tambahan cadangan sebanyak 37 juta MT dengan GAR 2.500 - 3.250 kg/kcal pada program pengeboran APE Tahap 1 dan 2 di atas lahan seluas 660 Ha, dari total area yang dapat dieksplorasi seluas 15.000 Ha.
IATA juga melakukan pengeboran pada IUP lainnya, PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), dan KCMI melaporkan penemuan cadangan untuk IBPE Tahap 1 sejumlah 6,22 juta MT dengan GAR 3.375 kg/kcal di area seluas 960 Ha, dari total area yang dapat dieksplorasi seluas 15.000 Ha.
"Dengan tambahan laporan KCMI ini, cadangan batu bara terbukti dari 4 IUP yang dimiliki oleh IATA naik menjadi 201,32 juta MT dari sebelumnya 158,68 juta MT," tulis manajemen dalam keterangan resmi, Senin (30/5/2022).
Dengan menggunakan harga rata-rata batu bara HBA dari tahun 2021 hingga Mei 2022, kegiatan penambangan APE dan IBPE akan menghasilkan Net Present Value (NPV) masing-masing sebesar US$ 220,4 juta dan US$ 34,9 juta, dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 55,2% dan 59,5%, Break-Even Point (BEP) sebesar 7,29 juta MT dan 1,94 juta MT, serta Payback Period masing-masing 2,06 tahun dan 1,54 tahun.
Menurut manajemen IATA, penemuan cadangan dan sumber daya batu bara akan terus meningkat karena pengeboran APE dan IBPE yang saat ini telah dilakukan secara kolektif, belum mencapai 15% dari total area yang dapat ditambang.
3. Alfamart Bagikan Dividen Rp 779 Miliar Pada 24 Juni
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) bakal membagikan dividen tunai tahun buku 2021 paling sedikit sebesar Rp 779,83 miliar. Nilai ini setara dengan Rp 18,78 per saham.
Rencana itu terungkap dalam keterbukaan informasi hari ini, Senin (30/5/2022). Pembagian dividen ini diambil dari laba bersih tahun 2021 sebesar Rp 1,95 triliun.
Dengan kata lain, dividen dari pengelola gerai Alfamart tersebut memiliki pay out ratio sekitar 40% dari laba bersih.
Sementara, saat ini harga saham AMRT ada di level 1.720 per saham pada pukul 12.21. Jika menggunakan level harga ini, maka yield dividen AMRT sekitar 1,09%.
Dividen resmi dibagikan pada 24 Juni 2022 dan Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai ditetapkan pada 8 Juni 2022.
Sementara untuk cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi dan cum dividen di pasar tunai ditetapkan masing-masing pada 6 Juni 2022 dan 8 Juni 2022. Adapun ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi dan ex dividen di pasar tunai masing-masing 7 Juni 2022 dan 9 Juni 2022.
4. Bank Maspion Dicaplok Raksasa Thailand, Siapa Kasikorn Bank?
Emiten bank mini milik taipan Tanah Air Alim Markus, Bank Maspion (BMAS), resmi dilepas kepada investor asal Thailand Kasikorn Vision Financial Company Pte, Ltd (KVF). KVF merupakan unit bisnis yang tergabung dalam grup raksasa Kasokorn Bank.
Kesepakatan tersebut dilakukan para pihak hari ini, Senin (30/5/2022), dengan total saham yang dilepas oleh para pemegang saham sebelumnya mencapai 67,5%. Termasuk di dalamnya adalah saham baru yang akan diterbitkan perseroan melalui Penambahan Modal melalu Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHTED).
Menanggapi aksi akuisisi tersebut saham BMAS diperdagangkan di harga yang lebih tinggi hari ini, dan sempat naik 20% di awal sesi perdagangan, sebelum berakhir naik 10,34% pada penutupan perdagangan sesi I hari ini.
Lalu siapa sebenarnya Kasikorn Bank, aktor utama dibalik KVF dan akuisisi Bank Maspion ini?
Kasikorn merupakan salah satu bank terbesar di Thailand yang telah didirikan sebelum Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 8 Juni 1945. Pada awal pendiriannya bank ini memiliki fokus untuk menyediakan layanan keuangan kepada petani untuk menggerakkan ekonomi yang terpuruk akibat perang.
Pada dekade 60-an hingga 80-an, Kasikorn yang semula bank kecil di Thailand tumbuh pesat hingga akhirnya mampu membuka cabang luar negeri pertama di London. Setelah itu, bank tersebut mendirikan Thai Farmers Finance and Investment Company di Hong Kong, yang kemudian menjadi cabang Kasikorn Bank Hong Kong, cabang Hamburg di Jerman, cabang New York dan Los Angeles di Amerika Serikat.
Perjalanan Kasikorn memperoleh tantangan besar kala krisis finansial Asia 1997 menghantam, yang mana Thailand termasuk salah satu yang terdampak signifikan. Setelah mampu keluar dari krisis, bank tersebut mempercepat restrukturisasi organisasi agar dapat menjadi perusahaan dengan tata kelola yang baik di antara lembaga keuangan Thailand.
Saat ini Kasikorn Bank telah menjadi raksasa perbankan di Thailand, dengan aset 3,77 triliun baht, hanya kalah tipis dari perbankan terbesar di Thailand yakni Bangkok Bank yang sebelumnya juga mencaplok bank Tanah Air, Bank Permata (BNLI).
Berdasarkan data Refinitiv, kapitalisasi pasar Kasikorn Bank merupakan yang terbesar ke-12 di Thailand dengan nilai mencapai 346,40 miliar baht atau setara dengan Rp 147,81 triliun (asumsi kurs RP 427/baht). Sementara dari segi laba bersih, Kasikorn berada di peringkat ke-5, bahkan lebih tinggi dari Bangkok Bank.
Adapun pemegang saham utama Kasikorn Bank adalah State Street Europe Limited, perusahaan swasta yang berkantor pusat di London dengan kepemilikan 10,42%. Investor lainnya termasuk SWF milik Norwegia Norges Bank Investment Management dan perusahaan asuransi asal Inggris Prudential.
5. Makin Kinclong, Laba BRMS Tumbuh 14% di Kuartal I 2022
Kinerja PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) kembali tercatat positif di awal tahun 2022. Dimana untuk kuartal I 2022, BRMS berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 118% menjadi US$ 2,9 juta.
Kenaikan pos pendapatan tersebut mendorong laba bersih perusahaan juga ikut meningkat sebesar 14% menjadi US$ 1,9 juta. Disisi lain, Anak usaha BRMS (PT Citra Palu Minerals) juga mencatatkan produksi emas yang semakin tinggi dari 24 kg di kuartal I 2021 menjadi 41 kg di kuartal I 2022.
"Kami akan terus meningkatkan kinerja produksi dan keuangan BRMS untuk kepentingan para pemegang saham kami," kata Direktur Utama BRMS, Agus Projosasmito, Senin (30/5/2022).
Agus mengungkapkan pihaknya optimis akan kinerja perusahaan kedepan. Hal tersebut didukung oleh konstruksi pabrik emas perusahaan di Palu (4.000 ton bijih per hari) yang penyelesaiannya sesuai jadwal di tahun ini. Pabrik emas baru ini nantinya akan berdampak positif terhadap kinerja produksi, pendapatan, dan laba bersih Perusahaan di masa mendatang.
"Konstruksi pabrik emas kami yang kedua di Palu sesuai skedul akan diselesaikan di tahun ini," terangnya.
Sekedar informasi, BRMS di tahun lalu berhasil mencatatkan lonjakan laba menjadi US$ 69,78 juta, dibandingkan tahun sebelumnya US$ 4,04 juta. Lonjakan laba ini dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan, pendapatan lain-lain, dan produksi emas.
Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini mencatatkan pendapatan US$ 10,58 juta di sepanjang 2021,naik 26,7% dibandingkan 2020 senilai US$ 8,34 juta. Volume produksi emas BRMS juga naik dari 73 kg di 2020 menjadi 139 kg di 2021.