
Eropa Siap 'Cerai' dengan Minyak Putin, Harga Naik Terus!

Selain itu, lonjakan harga minyak juga didukung oleh prospek peningkatan permintaan. Pada tengah tahun ini, Bumi bagian utara (northern hemisphere) akan memasuki musim panas. Libur panjang akan membuat masyarakat melakukan perjalalan, apalagi pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) sudah mereda.
"Kami sudah muak #dirumahaja. Harga BBM yang mahal tidak akan berpengaruh, saya akan tetap jalan-jalan," tegas Dean DeLaHaye, seorang warga Massachusets (Amerika Serikat/AS), seperti dikutip dari Reuters.
US Energy Information Administration memperkirakan konsumsi BBM di Negeri Paman Sam pada bulan ini diperkirakan bisa mencapai 9,12 juta barel/hari. Puncaknya akan terjadi pda Juli, bisa 9,31 juta barel/hari.
"Untuk mengakali kenaikan biaya perjalanan akibat harga BBM yang mahal, masyarakat akan mencari cara. Misalnya dengan mengurangi makan di luar," kata Devin Gladden, Juru Bicara American Automobile Association, sebagaimana diwartakan Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
