Bye Asing! Orang RI Makin Banyak Mau Ngutangin Negara

Market - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
23 May 2022 17:01
Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Mei 2022. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu) Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Mei 2022. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gejolak yang terjadi pada pasar keuangan global ternyata tidak berdampak signifikan terhadap Indonesia. Ada capital outflow, akan tetapi cukup terbatas.

Hal ini salah satunya disebabkan oleh kepemilikan asing pada surat berharga negara (SBN) semakin kecil. Kini hanya 16,4% dari total. Kepemilikan kini beralih ke investor dalam negeri.

"Pemegang SBN hanya 16,4% dari asing, menurun tajam, dari 2020 25% dari total SBN," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (23/5/2022)

"Dengan menurunnya jumlah SBN yang dipegang asing, tentu di satu sisi menimbulkan stabilitas karena tidak mengalami gejolak," tegas Sri Mulyani.

outfowFoto: Kementerian Keuangan
outfow

Meski demikian, Indonesia masih membutuhkan utang. Sehingga ketika yield SBN mulai alami kenaikan di negara kawasan, maka ke depannya akan memberikan tekanan terhadap Indonesia.

"Kita harus menjaga kenaikan suku bunga (dunia) berimbas ke yield surat berharga negara kita, artinya biaya utang atau cost of fund naik," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Biaya Ngutang Kini Lebih Mahal, Ini Strategi Tim Sri Mulyani


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading