Porsi Asing di Pasar SBN RI Susut, Sri Mulyani Gak Pusing

an, CNBC Indonesia
24 November 2022 13:47
Konferensi Pers: APBN KITA November 2022. (Tangkapan layar Youtube Ministry of Finance Republic of Indonesia)
Foto: Konferensi Pers: APBN KITA November 2022. (Tangkapan layar Youtube Ministry of Finance Republic of Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pengetatan kebijakan moneter global mempengaruhi pasar surat berharga negara Indonesia.

Alhasil, kepemilikan asing di SBN berkurang hingga 14% per Oktober 2022. Di sisi lain, yield surat utang Indonesia untuk tenor 10 tahun juga naik 10,2% (ytd).

Namun, kinerjanya lebih baik dari India yang mencapai 12,9%, Meksiko 21%, Malaysia 21,9%, Filipina 53,3% dan AS 148,7%.

Sri Mulyani bersikukuh bahwa dampak kebijakan moneter global terhadap pasar SBN Indonesia masih terbatas. Kondisi pasar SBN masih resilien karena didukung likuiditas domestik yang cukup ample dan mendorong penyempitan spread.

"Indonesia kalau dilihat di sisi kanan, foreign buyer, itu adalah di 14% sehingga bonds kita relatif stabil karena dipegang oleh perbankan, dan lainnya terutama masyarakat," papar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers: APBN KITA November 2022, Kamis (24/11/2022).

Lebih lanjut, Sri Mulyani melihat kenaikan yield US Treasury lebih cepat, dibandingkan dengan yield SBN. Alhasil spread-nya cukup rendah dari 474 menjadi 326 basis points (bps).

Posisi Indonesia lebih rendah dari negara lain yang bisa mencapai 971 bps untuk Brazil dan 700 bps untuk Afrika Selatan, serta Meksiko 536 bps.

Sri Mulyani pun menegaskan bahwa ini dampak yang dirasakan dari pengetatan suku bunga di negara maju, yaitu AS.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Terus Kabur Tinggalkan RI, Ini Tanggapan Sri Mulyani

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular