
Shanghai Bakal Buka 'Gembok", Tembaga Kembali Bertenaga

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia terpantau menguat pada awal pekan ini. Pelonggaran di China dan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) jadi pendukung laju logam merah tersebut.
Pada Senin (23/5/2022) pukul 09:50 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.455/ton, naik 0,36% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.
Kota Shanghai berencana mengakhiri karantina wilayah (lockdown) yang sudah dilakukan selama tujuh minggu pada tanggal 1 Juni. Pejabat Shanghai mengatakan pembukaan Shanghai akan dilakukan secara bertahap.
Sementara untuk mendukung ekonomi, China memangkas suku bunga dasar pinjaman untuk mendukung penjualan properti.
Pembukaan kembali kota Shanghai memberi harapan atas permintaan tembaga sebagai logam industri. Terlebih lagi China adalah konsumen tembaga terbesar di dunia. Menurut Statista, konsumsi tembaga China mencapai 54% dari total konsumsi tembaga dunia pada 2020.
Di sisi lain mata uang Negeri Paman Sam melemah dan memberi dukungan bagi tembaga. Dollar Index yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, berada di 102,68. Posisi ini sudah turun dari puncak tertinggi sejak 2022 di 104,85 yang terukir pada 12 Mei kemarin.
Ini jadi katalis positif bagi tembaga yang dibanderol dengan dolar AS karena membuatnya lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Saat harga murah, permintaan akan naik. Harga pun mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Melegakan Soal Omicron Bikin Harga Tembaga Naik!