Analisis Teknikal

Perdagangan Sesi II, Level 6.700 Masih 'Horor' Bagi IHSG!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 May 2022 12:33
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat hingga 1,5% ke 6.744,832 di awal perdagangan hari ini. Tetapi sayangnya IHSG gagal mempertahankan penguatan tersebut, dan justru terpangkas menjadi 0,69% ke 6.690,633 di akhir perdagangan sesi I.

Sayanganya, meski IHSG menguat, investor asing kembali melakukan jual bersih senilai Rp 500 miliar di pasar reguler dan ditambah pasar tunai dan nego nilainya menjadi Rp 608 miliar.

Net sell tersebut membalikkan net buy kemarin sebesar Rp 169 triliun di all market, dan melanjutkan net sell lebih dari Rp 9 triliun sepanjang pekan lalu.

Kabar baik dari dalam negeri datang Rabu kemarin. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia pada April 2022 melampaui US$ 27 miliar naik 47,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Nilai tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang masa.

Di sisi lain, nilai impor Indonesia pada bulan lalu sebesar US$ 19,76 miliar, tumbuh 21,97% (yoy). Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 7,56 miliar. Ini membuat neraca perdagangan mengalami surplus selama 24 bulan beruntun.

Setelah perdagangan ditutup, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan kabar baik. Jokowi memutuskan untuk melonggarkan kebijakan penggunaan masker. Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan sejumlah aspek.

"Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker," kata Jokowi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut menjelaskan terkait kebijakan terbaru Pemerintah Indonesia untuk melonggarkan pemakaian masker di luar ruangan.

Budi menjelaskan, pelonggaran pemakaian masker ini merupakan sebagai transisi yang disiapkan pemerintah secara bertahap dari pandemi Covid-19 menuju endemi.

"Pak Presiden sudah kasih berita gembira (pelonggaran pemakaian masker), itu salah satu bagian transisi yang pemerintah siapkan secara bertahap dari pandemi ke endemi," tuturnya saat konferensi pers, Selasa (17/05/2022).

Secara teknikal, rerata pergerakan 200 hari (moving average 200/MA 200) menjadi penahan jebloknya IHSG pada pekan lalu. Sejak kemarin, IHSG berhasil bangkit meski penguatannya harus terus terpangkas.

Selama tidak menembus ke bawah MA 200 di kisaran 6.590, ke depannya IHSG berpeluang terus menguat. Apalagi melihat indikator Stochastic pada grafik harian yang berada di wilayah jenuh jual (oversold).

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

ihsgGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic yang oversold tentunya membuka peluang penguatan lebih lanjut. Tetapi jika melihat grafik 1 jam, stochastic justru berada di wilayah overbought.

Stochastic 1 jam digunakan untuk memproyeksikan pergerakan harian. Artinya, ada risiko penguatan IHSG akan kembali terpangkas.

Level 6.700 menjadi resisten terdekat, jika ditembus IHSG berpeluang menguat kembali ke 6.730 sampai 6.750.

Sementara selama tertahan di bawah 6.700, IHSG berisiko terkoreksi ke 6.670 hingga 6.650 hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular