Ex Bos Goldman Bicara Soal Risiko Resesi Ekonomi

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
16 May 2022 08:30
Lloyd Blankfein, Mantan CEO of Goldman Sachs, saat berbicara di the Boston College Chief Executives Club.
Foto: Reuters/Brian Snyder

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan CEO Goldman Sachs, Lloyd Blankfein meyakini ekonomi global berisiko mengalami resesi. Pemicunya adalah langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), yang terus menaikkan suku bunga dalam rangka mengatasi kenaikan inflasi.

Menurutnya, resesi merupakan "faktor risiko yang sangat tinggi". "Ada jalan, itu jalan yang sempit," ujar Blankfein, dikutip dari Reuters, Senin (16/5/2022).

"Namun saya pikir The Fed punya alat yang sangat kuat. Sulit menyesuaikannya dengan baik dan sulit melihat efeknya dengan cukup cepat untuk mengubahnya, namun saya pikir mereka merespons dengan baik. Ini jelas risiko".

Sementara itu pada minggu lalu Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan kenaikan suku bunga akan ada beberapa rasa sakit. Lalu dia juga menambahkan yang lebih buruk adalah harga yang terus melonjak.

Sedangkan di bulan Maret, the Fed menyetujui kenaikan suku bunga seperempat poin persentase. Namun sejumlah analis mengungkapkan kekhawatirannya para pembuat kebijakan terlalu jauh di belakang untuk mengekang kenaikan harga tanpa kenaikan suku bunga tajam yang bisa menyebabkan resesi.

Blankfein sendiri dia setuju dengan penilaian Powell. Serta juga menambahkan sejumlah efek inflasi pada ekonomi sekarang akan 'lengket'.

"Secara keseluruhan untuk individu dan untuk individu di bawah kuartil dari berbagai kue, ini akan sangat sulit dan menindas," ucapnya.

Sebagai informasi, Blankfein duduk di kursi CEO Godman Sachs pada 2006 hingga 2018. Selama waktu itu dia menghadapi krisis keuangan yang cukup bergejolak.

Bahkan krisis ekonomi kala itu juga membuat pemerintah AS menerapkan program bailout bank.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Firasat Buruk Elon Musk Soal Ekonomi, Resesi Bakal Terjadi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular