Negara Terancam Resesi, Harta Orang Kayanya Malah Melambung

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
13 October 2022 20:56
2023, Jerman-Inggris Diprediksi Akan Resesi
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Guncangan ekonomi dan prediksi resesi tengah menghantui Jerman. Dilansir dari International Monetary Fund (IMF), Jerman masuk ke dalam daftar 31 negara yang diperkirakan akan jatuh ke dalam jurang resesi 2022-2023.

Jerman yang menggantungkan pasokan gas dari Rusia hingga 55% tentu terdampak "pembatasan" yang dilakukan Kremlin.

"Krisis energi yang serius. Ini mengancam menjadi krisis ekonomi dan sosial," kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck seperti dilansir AFP, dikutip Kamis (13/10/2022).

Dia menyebutkan, ekonomi Jerman kemungkinan akan terkontraksi 0,4% di 2023 dan inflasi akan menyentuh 7%

Namun ternyata, kondisi ini tidak berpengaruh pada konglomerat di sana, bahkan mayoritas kekayaan mereka naik dengan signifikan akhir-akhir ini.

Berdasarkan data dari Forbes.com hari ini, Kamis (13/10/2022), berikut kondisi keuangan 5 orang terkaya di negara tersebut:

Beate Heister & Karl Albrecht Jr. & Family

Kekayaannya mencapai US$28,9 miliar atau setara dengan Rp443,8 triliun dan tidak mengalami naik turun alias tetap. Kekayaannya bersumber dari kepemilikan supermarket yang tersebar di banyak negara. Karl menguasai jaringan toko di Jerman Selatan yakni Aldi Sued dan memegang hak atas merek Aldi di Inggris, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Di AS, Aldi memiliki lebih dari 2.000 toko di 36 negara bagian.


Klaus-Michael Kuehne

Kekayaannya mencapai US$24,9 miliar atau setara Rp382,4 triliun dan naik 0,67% sebanyak US$157 juta. Saat ini, dia adalah Ketua Kehormatan Kuehne + Nagel International AG, perusahaan transportasi dan logistik global, yang berbasis di Schindellegi, Swiss. Pundi-pundinya juga bersumber dari Kuehne Holding AG yang mengakuisisi 20% dari VTG, sebuah perusahaan logistik kereta api. Dia memiliki sekitar 30% dari perusahaan pengiriman dan logistik Hapag-Lloyd, kepemilikan yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.


Dieter Schwarz

Kekayaannya sebesar US$22,3 miliar setara Rp342,5 triliun, nilainya tidak turun dan naik, alias tetap. Kekayaannya didapat dari supermarket Kaufland dan Lidl dengan pendapatan US$140 M. Dieter membuka toko Lidl pertama pada tahun 1973, kemudian menjadi CEO pada tahun 1977 ketika ayahnya yang juga pendiri perusahaan tersebut, meninggal dunia. Kemudian, dia membangun Schwarz Group yang menjadi kerajaan ritel terbesar di Eropa, dengan 500.000 karyawan.


Susanne Klatten

Kekayaan US$20,9 miliar atau setara Rp321 triliun dan naik 0,89% sebanyak US$185 juta. Dia menguasai sekitar 19% dari pembuat mobil BMW dan saudaranya, Stefan Quandt, memiliki hampir 24%. Ia juga membantu mengubah Altana AG menjadi perusahaan farmasi/kimia khusus kelas dunia.

Kemudian ia menjadi pemilik tunggal dan Wakil Ketua Altana, yang memiliki penjualan tahunan lebih dari US$2,5 M. Dia juga memegang saham di Entrust serta produsen karbon dan grafit SGL Group.


Stefan Quandt

Kekayaannya mencapai US$18,6 miliar setara Rp132 triliun, naik 1,17% senilai US$216 juta. Dia adalah Susanne Klatten. Kedua saudara kandung tersebut menjadi Dewan Pengawas BMW, di mana Quandt adalah Wakil Ketua.

Selain dari sana, kekayaannya bersumber dari kepemilikan Heel (pengobatan homeopati), Entrust (identitas digital dan keamanan data), dan Logwin (logistik).


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Efek Perang Rusia-Ukraina, Ekonomi Jerman Babak Belur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular