
Xi Jinping Bawa Kabar Baik, Tembaga Bangkit!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar baik dari China membawa harga tembaga masuk ke zona hijau. Harga tembaga dunia menguat hari ini.
Pada Rabu (11/5/2022) pukul 15.15 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.311,5/ton, menguat 0,39% dibandingkan posisi kemarin.
Shanghai melaporkan penurunan 51% kasus infeksi baru Covid-19 pada hari Selasa (11/5/2022), di antaranya dengan nol kasus ditemukan di beberapa wilayah. Ini memberi harapan akan peningkatan permintaan tembaga dunia.
Pasalnya, China adalah konsumen tembaga olahan terbesar di dunia dengan mengonsumsi 54% dari total volume konsumsi tembaga dunia, melansir data Statista. Sehingga permintaan dari China mampu mempengaruhi laju harga tembaga dunia.
Sementara itu, pemerintah Peru pada hari Selasa gagal mencapai kesepakatan dengan sekelompok masyarakat adat yang protesnya telah menghentikan operasi di tambang tembaga besar Las Bambas.
Las Bambas, yang dimiliki oleh China's MMG Ltd, memasok 2% dari tembaga global menghentikan produksi tembaga sejak bulan lalu. Penduduk komunitas adat Fuerabamba memasuki tambang pada 14 April menuntut untuk mengambil kembali tanah yang dikatakan mereka sebagai tanah leluhur.
Adanya kendala produksi di tambang Las Bambas akan membuat pasokan tembaga dunia bisa tersendat. Pasalnya,Peru adalah produsen tembaga nomor dua di dunia.
Peru memproduksi 2,3 juta ton tembaga pada tahun 2021, menurut statistik pemerintah. Las Bambas memproduksi hampir 300.000 ton sementara Cuajone memproduksi 170.000 ton, dengan total 20% dari produksi tembaga nasional.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Khawatir Omicron, Harga Tembaga Drop 2% dalam Seminggu!