
Harga Perak Melesat Nyaris 2%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia melejit pada perdagangan hari ini jelang rilis inflasi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan tetap tinggi. Apalagi harga yang murah membuat perak makin menggoda bagi para investor.
Pada Rabu (11/5/2022) pukul 15:00 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 21,65/ons, naik 1,94% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Malam ini, inflasi AS yang diukur untuk bulan April akan diumumkan. Jajak pendapat yang dilakukan Reuters mencatat proyeksi laju inflasi AS akan sedikit melambat pada bulan April, yaitu 8,1%.
Perak adalah instrumen lindung nilai (hedging) untuk melindungi nilai aset dari inflasi. Saat ini, harga perak dunia dianggap murah setelah jatuh 13% point-to-point (ptp) selama tiga pekan beruntun. Permintaan pun meningkat, harga turut terungkit.
Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) turun tipis 0,25% ke 103,657, turut menopang harga perak.
Dolar yang turun menjadi sentimen positif bagi perak yang dibanderol dengan greenback. Sebab perak menjadi lebih muraH bagi pemegang mata uang lain sehingga berpotensi mendorong permintaan. Permintaan naik, harga pun mengikuti.
Sementara imbal hasil alias yield surat utang pemerintah AS turun ke level di bawa 3%. Saat ini berada di 2,9382%,
Yield yang turun merupakan kabar baik untuk perak. Pasalnya, perak adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat memegang perak, opportunity cost menurun dibandingkan dengan memiliki obligasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rapat The Fed Tinggal Hitungan Jam, Harga Perak Datar