Selamat Tahun Baru! Perak Kasih Kado Nih...

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
31 December 2021 12:10
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak terpantau menguat di hari terakhir perdagangan 2021. Penguatan tersebut terdorong oleh posisi dolar yang berada di level terendah dalam satu bulan.

Pada Jumat (31/12/2021) pukul 10:16 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 23,1214/ons, naik 0,39% dibandingkan harga penutupan kemarin.

PerakSumber: Refinitiv

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) kemarin ditutup di US$ 96,01. Posisi ini merupakan level terendah selama satu bulan. Pelemahan dolar menguntungkan perak karena logam yang diperdagangkan dengan greenback lebih murah dibandingkan dengan mata uang lainnya.

Sepanjang tahun 2021, harga perak di pasar spot melemah 12,29% year-to-date (ytd). Pelemahan ini lantaran pemulihan ekonomi global tahun 2021 membuat investor mengurangi porsi safe haven di portofolio dan lebih memilih aset berisiko seperti saham.

Selain itu, gejolak pasar karena rencana kebijakan The Fed menaikkan suku bunga turut memudarkan kilau perak sepanjang tahun 2021.

Beralih ke tahun 2022, pandangan optimis menyelimuti perak. Harga perak akan didukung oleh permintaan sebagai komponen industrial selain sebagai aset lindung nilai dari tingginya inflasi yang diperkirakan masih akan terjadi tahun depan.

"Komponen industri dari pasar perak akan cenderung lebih diuntungkan dengan latar belakang makro, yang masih menghasilkan pertumbuhan di atas tren secara global.

"Perak dapat bertahan relatif baik di belakang komponen industri dibandingkan dengan emas selama 12 bulan ke depan," kata Hynes, senior strategi komoditas ANZ.

Permintaan dari energi hijau juga akan mulai meningkat.Adanya perjanjian di COP26 akan mempercepat langkah dekarbonisasi. Itu akan memberikan manfaat bagi perak, ungkap Hynes.

Hynes memperkirakan harga perak akan menyentuh level US$ 24/ons pada tahun 2022.Saat ini (27/12/2021) harga perak di pasar spot tercatat US$ 22,78/ons.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular