Roundup IHSG

Masih Jadi Misteri, Data Ekonomi Positif Tapi IHSG Ambruk

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
10 May 2022 07:25
Rilis BPS 9 Mei 2022 (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Rilis BPS 9 Mei 2022 (Tangkapan Layar Youtube)

Kemarin, ada rilis dua data ekonomi penting. Pertama adalah pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal pertama tahun 2022 dan kedua adalah inflasi pada April lalu. Namun, keduanya gagal mengangkat IHSG.

Pada kuartal I-2022, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% secara tahunan (year-on-year/yoy). Ekonomi Indonesia terus menunjukkan perbaikan seiring dengan menurunnya kasus Covid-19.

Menurut Kepala BPS, Margo Yuwono, ada sejumlah latar belakang yang mendorong Produk Domestik Bruto (PDB) RI) kembali membaik pada Januari-Maret 2022. Pertama adalah kegiatan usaha yang terus membaik.

"Laporan Bank Indonesia (BI) menyatakan kapasitas terpakai industri pengolahan mencapai 72,45%. Kemudian penjualan ritel tumbuh impresif 12,17% dan Prompt Manufacturing Index-BI mencapai 51,77%, lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2021 yang 50,01%," papar Margo dalam jumpa pers secara virtual.

Kedua, masih dari sisi industri, konsumsi listrik tumbuh tinggi mencapai 15,44%. Kemudian impor barang modal, bahan baku, dan barang konsumsi masing-masing tumbuh 30,68%, 33,44%, dan 11,77%.

Ketiga, kali ini dari sisi konsumen, penjualan mobil penumpang tumbuh 45,95%. Lalu jumlah penumpang angkutan udara naik 58,13%. Penerimaan PPh (Pajak Penghasilan) pasal 21 tumbuh 18,8%, menunjukkan perbaikan pendapatan masyarakat.

Selain PDB RI pada kuartal I-2022, BPS juga merilis data inflasi pada April 2022. BPS mencatat terjadi inflasi 0,95% secara bulanan (month-to-month/mtm), tertinggi sejak 2017.

Margo menyebut ada sejumlah komoditas yang mengerek inflasi. Utamanya adalah minyak goreng, bensin khususnya Pertamax, daging ayam ras, tarif angkutan udara, dan ikan segar.

"Dari 90 kota yang dipantau, semua mengalami inflasi. Tertinggi ada di Tanjung Pandan sebesar 2,58%," sebut Margo dalam konferensi pers secara virtual, Senin (9/5/2022) kemarin.

Menurut kelompok pengeluaran, demikian Margo, andil inflasi terbesar hanya disumbangkan oleh dua komponen. Pertama makanan, minuman, dan tembakau, kemudian yang kedua adalah transportasi.

Pada April 2022, andil inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau adalah 0,46%. Beberapa komoditas yang memberi andil signifikan antara lain minyak goreng (0,19%), daging ayam ras (0,09%), dan ikan segar (0,04%).

Sementara andil inflasi di kelompok transportasi adalah 0,19%. Harga yang memberikan andil inflasi tinggi antara lain bensin Pertamax (0,15%) dan tarif angkutan udara (0,08%).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular