
Pekan Ini, Bursa Saham Global Berjatuhan, IHSG Gimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau bursa saham Indonesia pekan ini ditutup untuk merayakan libur Lebaran 2022 mulai 29 April hingga 6 Mei dan akan dibuka kembali pada Senin (9/5/2022).
Seandainya IHSG dibuka pekan ini, bisa saja mengalami hal serupa dengan bursa saham di dunia. Bursa saham global kembali mencatatkan kinerja negatifnya hampir di sepanjang pekan ini.
Namun, IHSG telah berhasil membukukan performa yang cukup baik. Secara year-to-date (ytd), IHSG menguat 9,84% dan beberapa kali sempat menyentuh level tertinggi, ditopang oleh aliran dana asing (net buy).
Arus masuk dana asing (inflows) memang mengalir deras ke pasar saham Tanah Air di sepanjang tahun 2022. Banjir dana asing di pasar ekuitas justru berbanding terbalik dengan di pasar SBN yang mencatatkan outflows jumbo lebih dari Rp 40 triliun sejak awal tahun hingga minggu ketiga April 2022 menurut catatan Bank Indonesia (BI).
Data perdagangan mencatat asing net buy di pasar reguler senilai Rp 59,62 triliun. Sementara itu, di pasar negosiasi dan tunai, asing net buy Rp 12,5 triliun.
Apabila ditotal secara keseluruhan, net buy asing di seluruh pasar sejak awal tahun hingga 28 April 2022 (sebelum libur hari raya Idulfitri) telah mencapai Rp 72,12 triliun.
Masuknya dana asing ke pasar saham dengan nilai jumbo tersebut memang terbilang rekor. Sebagai gambaran, di tahun 2019, total inflows asing hanya mencapai Rp 49,2 triliun.
Namun saat Covid-19 melanda di tahun 2020, asing mencatatkan net sell jumbo di pasar saham senilai Rp 47,8 triliun.
Itu artinya inflows dana asing selama 4 bulan ini sudah melampaui kinerja satu tahun dalam tiga tahun terakhir.
Tidak hanya itu, jika mengacu kepada data dari Bursa Efek Indonesia pada periode 28 April 2022, IHSG secara ytd berhasil menduduki peringkat pertama dengan performa terbaik di kawasan Asia Tenggara yang menguat sebanyak 9,84%.
Disusul indeks Straits Times Singapura yang naik 6,85%, indeks FTSE BM Malaysia menguat 2,04%, dan indeks SETi Thailand yang menguat tipis 0, 56%. Sementara itu, indeks lainnya di Asean berada di zona negatif.