
Digempur Sentimen Negatif, Bursa Saham Eropa Ambles

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks saham acuan Bursa Eropa kompak dibuka melemah pada perdagangan Rabu (4/5/2022).
Indeks saham pan-Eropa Stoxx 600 melemah 0,6% pada perdagangan pagi waktu Eropa. Saham-saham ritel terpantau melemah 2,1% sedangkan saham minyak dan gas naik 0,9%.
Pada 18.34 WIB, indeks saham Jerman (DAX) melemah 0,1%; Inggris (FTSE) turun 0,48%; Prancis (CAC 40) terkoreksi 0,47%.
Fokus pelaku pasar saat ini ada pada pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS dini hari nanti. The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) untuk periode Mei.
Di sepanjang tahun 2022, rencana The Fed untuk mengambil kebijakan moneter ketat yang agresif direspons negatif oleh pasar.
Yield obligasi pemerintah mengalami kenaikan. Sedangkan harga saham terutama di negara-negara maju berguguran. Saham-saham teknologi menderita koreksi paling parah.
"Saya pikir ini lebih kepada investor yang mencoba memahami sampai sejauh mana pengetatan kebijakan moneter akan mulai berpengaruh terhadap ekonomi dan permintaan riil" kata Sunil Krishnan Head of Multi Asset Funds, Aviva Investors kepada CNBC International.
Selain kebijakan moneter, beberapa sentimen yang mempengaruhi pasar keuangan Eropa adalah rilis kinerja keuangan emiten serta data ekonomi dan perkembangan tenis geopolitik Rusia-Ukraina.
Perusahaan seperti Volkswagen, UniCredit, Enel, Siemens, Healthineers, Fresenius dan TeamViewer dijadwalkan merilis kinerja keuangan kuartal I-2022 hari ini waktu setempat.
Meski aktivitas bisnis di Eropa masih terlihat solid, tetapi data penjualan ritel justru melemah. Volume penjualan eceran di Zona Euro dilaporkan menurun 0,4% di bulan Maret 2022 dari bulan sebelumnya.
Angka aktual penjualan eceran di Zona Euro lebih rendah dari perkiraan ekonom yang memproyeksikan penjualan ritel akan naik 0,1%.
Investor juga terus memantau perkembangan perang di Ukraina. Belum lama ini Uni Eropa mengusulkan tambahan sanksi minyak Rusia karena pasukan Rusia terus membombardir target di Ukraina timur. Komisi Eropa pada hari Rabu mengajukan sanksi baru terhadap Kremlin yang akan mencakup fase enam bulan dari impor minyak mentah Rusia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Kompak Bangkit! Tanda Pasar Kian Optimis?