Jelang Rapat The Fed, Harga Tembaga Kurang Tenaga

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 03/05/2022 17:18 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia anjlok pada perdagangan hari ini, tertekan mata uang dolar Amerika Serikat yang tinggi.

Pada Selasa (3/5/2022) pukul 16.10 WIB harga tembaga tercatat US$ 9.554/ton, turun 1,66% dibandingkan perdagangan kemarin.


Tembaga dunia masih berada dalam tren menurun. Penyebabnya adalah mata uang dolar AS terus menguat. Apresiasi dolar AS jelang rapat Komite Pengambil Kebijakan Bank Sentral AS (Federal Open Market Committee/FOMC) yang hasilnya diumumkan Kamis dini hari waktu Indonesia. Pasar memperkirakan Ketua Jerome 'Jay' Powell akan kembali mengerek suku bunga acuan.

Kemarin, Dollar Index(yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) ditutup di 103,604. Ini adalah yang tertinggi sejak 2002.

Mengutip CME FedWatch, pasar 'bertaruh' suku bunga acuan akan dinaikkan 50 basis poin (bps) menjadi 0,75-1%. Kemungkinannya mencapai 99,3%.

Kenaikan suku bunga acuan akan membuat aset-aset berbasis dolar AS, terutama logam seperti tembaga menjadi kurang menarik. Saat dolar AS menguat, maka tembaga jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan tembaga turun, harga pun terkoreksi.

"Pasar mengantisipasi The Fed tidak mundur dari posisi (stance) yang hawkish ini. Bahkan ke depan bukan tidak mungkin ada kejutan lain. Ini yang membuat dolar dalam posisi yang sangat kuat," kata Edward Moya, Analis Senior OANDA, seperti dikutip dari Reuters.

Kenaikan suku bunga The Fed turut menekan laju penguatan tembaga. Sebab masih ada kecemasan risiko pemulihan ekonomi jadi melambat.

Tembaga sebagai "the new oil" akan terdampak negatif dari hal tersebut. Sebab tembaga dipakai dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan perlengkapan sehari-hari, pembangunan, infrastruktur, transportasi, dan industri.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasang Surut IHSG & Rupiah Tutup Semester I-2025