Tambang Produsen 2% Pasokan Dunia Tutup, Harga Tembaga Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 29/04/2022 15:46 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melesat pada perdagangan hari ini karena protes masyarakat setempat membuat produksi tambang yang menyumbang 2% produksi dunia ditutup.

Pada Jumat (29/4/2022) pukul 15:11 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.872/ton, naik 1,1% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Polisi Peru mengatakan pada Rabu bahwa mereka telah mengusir masyarakat yang mendirikan kemah di dalam lubang terbuka besar milik tambang tembaga Las Bambas MMG. Hal ini telah memaksa perusahaan milik China itu untuk menghentikan operasinya.

Las Bambas, yang dimiliki oleh China's MMG Ltd, memasok 2% dari tembaga global menghentikan produksi tembaga sejak seminggu yang lalu. Penduduk komunitas adat Fuerabamba memasuki tambang pada 14 April menuntut untuk mengambil kembali tanah yang dikatakan mereka sebagai tanah leluhur.

Edison Vargas, presiden komunitas Fuerabamba, mengatakan penentangan terhadap tambang akan terus berlanjut.

"Kami masih berjuang ... dan kami akan melanjutkannya sepanjang malam," Vargas, presiden komunitas Fuerabamba, mengatakan kepada Reuters melalui telepon.

Tidak jelas apakah Las Bambas akan dapat memulai kembali produksi dalam jangka pendek. MMG mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Bursa Hong Kong pada hari Kamis, bahwa pihaknya telah bertemu dengan pihak berwenang dan anggota masyarakat untuk membangun dialog dan menyelesaikan masalah. Tapi, tidak ada kesepakatan yang tercapai.

Adanya kendala produksi di tambang Las Bambas akan membuat pasokan tembaga dunia bisa tersendat. Pasalnya,Peru adalah produsen tembaga nomor dua di dunia.

Peru memproduksi 2,3 juta ton tembaga pada tahun 2021, menurut statistik pemerintah. Las Bambas memproduksi hampir 300.000 ton sementara Cuajone memproduksi 170.000 ton, dengan total 20% dari produksi tembaga nasional.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasang Surut IHSG & Rupiah Tutup Semester I-2025