Tambang Produsen 2% Pasokan Dunia Tutup, Harga Tembaga Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
29 April 2022 15:46
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melesat pada perdagangan hari ini karena protes masyarakat setempat membuat produksi tambang yang menyumbang 2% produksi dunia ditutup.

Pada Jumat (29/4/2022) pukul 15:11 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.872/ton, naik 1,1% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Polisi Peru mengatakan pada Rabu bahwa mereka telah mengusir masyarakat yang mendirikan kemah di dalam lubang terbuka besar milik tambang tembaga Las Bambas MMG. Hal ini telah memaksa perusahaan milik China itu untuk menghentikan operasinya.

Las Bambas, yang dimiliki oleh China's MMG Ltd, memasok 2% dari tembaga global menghentikan produksi tembaga sejak seminggu yang lalu. Penduduk komunitas adat Fuerabamba memasuki tambang pada 14 April menuntut untuk mengambil kembali tanah yang dikatakan mereka sebagai tanah leluhur.

Edison Vargas, presiden komunitas Fuerabamba, mengatakan penentangan terhadap tambang akan terus berlanjut.

"Kami masih berjuang ... dan kami akan melanjutkannya sepanjang malam," Vargas, presiden komunitas Fuerabamba, mengatakan kepada Reuters melalui telepon.

Tidak jelas apakah Las Bambas akan dapat memulai kembali produksi dalam jangka pendek. MMG mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Bursa Hong Kong pada hari Kamis, bahwa pihaknya telah bertemu dengan pihak berwenang dan anggota masyarakat untuk membangun dialog dan menyelesaikan masalah. Tapi, tidak ada kesepakatan yang tercapai.

Adanya kendala produksi di tambang Las Bambas akan membuat pasokan tembaga dunia bisa tersendat. Pasalnya,Peru adalah produsen tembaga nomor dua di dunia.

Peru memproduksi 2,3 juta ton tembaga pada tahun 2021, menurut statistik pemerintah. Las Bambas memproduksi hampir 300.000 ton sementara Cuajone memproduksi 170.000 ton, dengan total 20% dari produksi tembaga nasional.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf Investor, Harga Tembaga Minggu Ini Suram...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular