
Mengekor Bursa AS dan Asia, Bursa Eropa Dibuka Menguat!

Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal perdagangan kompak bergerak menguat pada hari ini, Jumat (29/4/2022), di mana bursa saham global bergerak menguat ditopang kinerja keuangan yang baik.
Indeks Stoxx 600 di awal sesi menguat 0.8% ke level 450.55, di mana saham emiten sumber daya alam melonjak 1,7% dan menjadi pemimpin kenaikan. Mayoritas saham berada di zona positif. Namun, saham emiten utilitas menurun 0,5%. Sepanjang bulan April, indeks Stoxx 600 menurun 1%.
Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman terapresiasi 107,69 poin atau 0,77% ke 14.087,53 dan indeks CAC Prancis menguat 0,84% ke level 6.563,13. Indeks FTSE Inggris terapresiasi 0,36% ke level 7.536,29.
Kemarin, bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak menguat dibantu oleh rilis kinerja keuangan yang apik, di mana pergerakan yang positif tersebut turut mendorong performa bursa saham di Asia Pasifik hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong naik lebih dari 2% dibantu oleh saham emiten teknologi yang melesat 3%.
Namun, kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak beragam di pra pembukaan perdagangan hari ini, di mana indeks Nasdaq melemah setelah Amazon dan Apple merilis neraca keuangan yang mengecewakan.
Hari ini, investor akan disibukkan oleh musim rilis kinerja keuangan dari BASF, AstraZeneca, Reckitt, Eni, NatWest, Pearson, dan MTY Aero Engines yang dijadwalkan akan merilis kinerja keuangan sebelum perdagangan dibuka hari ini. Sementara itu, Daimler dan Credit Suisse sedang menggelar pertemuan tahunan.
Ekonomi Perancis mengalami stagnasi pada kuartal I-2022 karena permintaan domestik yang menurun terus dan berlanjut meskipun ada pelonggaran pembatasan Covid-19. Rilis data ekonomi tersebut menunjukkan tidak adanya perubahan dari kuartal sebelumnya yang berada di 0,8%. Jajak pendapat analis Wall Street Journal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal selanjutnya sebesar 0,3%.
Selain itu, rilis pertumbuhan PDB wilayah Eropa dan Italia, serta angka inflasi juga akan di umumkan pagi hari ini waktu setempat.
Investor global masih mengamati perkembangan perang di Ukraina dan implikasi geopolitik setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat agar tidak ikut campur dalam perang.
Rusia sempat mengejutkan negara Eropa dengan menghentikan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria pada hari Rabu (27/4) karena kedua negara tersebut menolak untuk membayar gas dalam rubel Rusia, seperti yang diminta Rusia sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah