
Tersangka Migor, Begini Cerita Martua Sitorus Besarkan Wilmar

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu, Kejaksaan Agung menetapkan PT Wilmar Nabati Indonesia menjadi salah satu dari empat tersangka dugaan korupsi penyelewengan fasilitas ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Meski menjadi tersangka korupsi, kiprah PT Wilmar Nabati Indonesia dapat dibilang sangat sukses. Merupakan anak perusahaan Wilmar Group, perusahaan kelas dunia di sektor sawit ini tersebar di berbagai belahan dunia.
Wilmar Group juga dikenal karena telah memproduksi merk-merk beken minyak goreng seperti Sania, Fortune, Siip, Sovia, Mahkota, Ol'eis, Bukit Zaitun dan Goldie.
Nama besar Wilmar jelas mengingatkan publik dengan nama besar Martua Sitorus. Mendirikan Wilmar bersama Kuok Khoon Hong, Martua langsung menjadi pemain penting dalam bisnis minyak goreng di Indonesia.
Martua Sitorus terlahir sebagai Thio Seng Hap di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 6 Februari 1960.
Dia pernah bersekolah di SMA Budi Mulia Pematangsiantar. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas HKBP Nomensen, Medan. Pria berkebangsaan Indonesia yang tinggal di Singapura ini berdagang sejak muda.
Langkah penting dalam bisnisnya terjadi di tahun 1991. Ketika bersama Kuok Khoon Hong mendirikan perusahaan Wilmar International, yang sedari awal bergerak di bidang perkebunan sawit dan produsen segala produk yang terkait dengan kelapa sawit.
Kuok Khoon Hong disebut-sebut sebagai keponakan raja gula Robert Kuok Hock Nien, yang dulu berbisnis bersama Liem Sioe Liong.
Setelah kaya raya bersama Wilmar, pada Juli 2018 Sitorus mengundurkan diri dari dewan perusahaan Wilmar.
Bersama Ganda, yang merupakan saudaranya, Martua mendirikan KPN Corporation. Perusahaan ini bergerak terkait dengan perkebunan kelapa sawit, pengembangan properti dan manufaktur semen.
Martua Sitorus juga telah bekerja sama dengan Ciputra Group dalam membangun kota mandiri di Medan, Sumatera Utara bernama Gama Land. Keluarga Martua Sitorus menjadi pemilik dari sebuah perusahaan semen bernama Cemindo Gemilang.
Menurut Majalah Forbes, per 19 April 2022, kekayaan Martua Sitorus mencapai US$ 3 miliar dan berada di peringkat 1.029 orang terkaya dunia.
Pada akhir 2021, Martua Sitorus adalah orang terkaya ke-14 di Indonesia. Martua memiliki kekayaan bersih senilai US$ 2,85 miliar atau setara Rp 40,75 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300 per US$.
Wilmar memiliki lebih dari 450 pabrik dan jaringan distribusi di seluruh China, India, Indonesia, dan 50 negara lainnya. Grup perusahaan ini memiliki kurang lebih 92.000 karyawan dari berbagai negara.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Wilmar International, sampai dengan akhir tahun 2020, perseroan membukukan pendapatan sebesar US$ 50,52 miliar dengan laba bersih sebesar US$ 1,53 miliar. Total asetnya sampai tahun 2020 mencapai US$ 51,02 miliar.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Dugaan Korupsi Migor.. Ingat Wilmar, Ingat Martua Sitorus