Ekspor Sawit Dilarang, Rupiah Terjengkang?
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepertinya akan melemah pada perdagangan hari ini. Sentimen domestik dan eksternal menjadi pemberat laju mata uang Tanah Air.
Catherine Tan, Analis Pasar Reuters, memperkirakan rupiah masih akan bertahan di atas Rp 14.400/US$. Di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF), rupiah diperdagangkan di kisaran US$ 1.470-14.480/US$.
"Level support dolar AS ada di rentang Rp 14.400-14.380. Sementara level resistance ada di Rp 14.450-14.500," tulis Tan dalam risetnya.
Dari sisi eksternal, rupiah sulit melawan arus penguatan dolar AS. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 2,55%. Dalam sebulan terakhir, kenaikannya nyaris 5%.
Tren penguatan dolar AS dipertegas penantian pasar terhadap rilis data pembacaan awal pertumbuhan ekonomi Negeri Adidaya periode kuartal I-2022. Seorang pejabat senior di pemerintahan AS mengungkapkan kepada Reuters bahwa pertumbuhan ekonomi mungkin akan lebih rendah dari perkiraan, tetapi masih bertahan di level tinggi.
Prospek ekonomi yang masih cerah ini membuat investor masih memburu aset-aset berbasis dolar AS. Akibatnya, kemungkinan rupiah akan sulit berbuat banyak.
Halaman Selanjutnya --> Larangan Ekspor Sawit Bisa Lemahkan Rupiah
(aji/aji)