Lockdown China Bikin Harga Minyak Susah Naik

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 April 2022 07:36
SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/ Muhamaad Sabki)
Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/ Muhamaad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan pagi hari ini. Apa pasal?

Pada Kamis (28/4/2022) pukul 07:13 WIB, harga minyak jenis brent tercatat US$105,03/barel. Turun 0,28% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 101,92/barel. Berkurang 0,1%.

Harga minyak menjalani tren pelemahan akhir-akhir ini. Dalam seminggu terakhir, harga brent dan light sweet terkoreksi masing-masing 3,21% dan 1,98%. Selama sebulan ke belakang, penurunannya adalah 2,66% dan 0,3%.

Halaman Selanjutnya --> Shanghai Masih 'Digembok', Beijing Berikutnya?

Persepsi akan pasokan yang melimpah membuat harga si emas hitam turun. Pekan lalu, stok minyak Amerika Serikat (AS) bertambah 692.000 barel.

Selain itu, kabar dari China ikut membuat harga minyak sulit 'tancap gas'. Sudah lebih dari sebulan Shanghai, distrik pusat ekonomi dan keuangan China, masih saja memberlakukan karantina wilayah (lockdown) untuk meredam penyebaran virus corona.

Kini muncul kekhawatiran virus tersebut menebar ancaman di ibu kota Beijing. Pekan ini, pemerintah Beijing melakukan tes massal untuk mendeteksi keparahan penyebaran virus corona.

Jika Beijing sampai 'digembok' seperti Shanghai, maka dampak ekonominya akan luar biasa. Nie Wen, Ekonom Hwabao Trust, memperkirakan lockdown di Shanghai dan Beijing bisa memangkas Produk Domestik Bruto (PDB) China sampai 1 poin persentase.

Padahal harga minyak sangat ditentukan oleh dinamika di China, karena Negeri Tirai Bambu merupakan importir minyak terbesar dunia. Lockdown tentu akan membuat permintaan minyak turun sehingga harga mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular