Bursa Eropa Kompak Merah, Imbas Aksi Jual Di Pasar Global

Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal perdagangan kompak bergerak melemah pada hari ini, Senin (25/4/2022), dipicu oleh aksi jual di pasar global yang berlanjut hingga pada awal pekan ini.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi melemah cukup tajam 1,65% ke level 445.83, Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman terkoreksi 228,55 poin atau 1,62% ke 13.913,54 dan indeks CAC Prancis anjlok 1,24% ke level 6.500,05.

Indeks FTSE Inggris terkoreksi 1,57% ke level 7.403,52.

Investor di wilayah Eropa masih mencerna hasil pemilihan Presiden Perancis hari ini dan memantau perkembangan terakhir di Ukraina.

Emmanuel Macron tampaknya akan dengan mudah mengalahkan saingannya Marine Le Pen dalam pemilihan.

Hasil resmi menunjukkan Macron dari partai La Republique En Marche memperoleh 58,5% di putaran kedua dan terakhir pemungutan suara. Le Pen dari partai National Rally memiliki 41,5% suara.

Investor di zona Eropa akan terus memantau perkembangan di Ukraina saat serangan Rusia telah memasuki bulan ketiga. Konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan krisis pengungsi terburuk yang pernah dialami Eropa sejak Perang Dunia II.

"Perang akan berakhir jika pasukan Rusia menarik sepenuhnya pasukannya dari Ukraina," kata Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dikutip dari CNBC International.

Bursa saham di Asia Pasifik bergerak melemah hari ini, mengekor performa bursa saham di Wall Street pada Jumat (22/4). Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS anjlok pada Minggu (24/4) malam waktu setempat dan menjadi penurunan selama empat pekan beruntun untuk indeks Dow Jones karena rencana bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan menaikkan suku bunga acuannya di Mei.

Musim rilis kinerja keuangan pekan ini di AS akan diwarnai oleh beberapa emiten teknologi seperti Amazon dan Apple.

Sementara di zona Eropa, musim rilis kinerja keuangan akan dihiasi oleh Deutsche Boerse, Philips dan Roche pada hari ini. Disusul oleh rilis data tingkat kepercayaan bisnis Jerman dari indeks iklim bisnis yang juga dijadwalkan akan dirilis pekan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA