Saham WIR Asia Kehabisan Bensin, ARB Dua Hari Beruntun!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten teknologi augmented reality (AR) alias dunia virtual (metaverse), PT WIR Asia Tbk (WIRG) anjlok dan menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 7% pada awal perdagangan Jumat (22/4/2022).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), per pukul 09.22 WIB, harga saham WIRG ambles 6,80% ke Rp 1.165/unit dengan nilai transaksi Rp 12,10 miliar dan volume perdagangan 10,38 juta saham.
Ini adalah kali kedua saham WIRG menyentuh ARB secara beruntun. Kamis kemarin (21/4), saham WIRG ditutup merosot 6,72%.
Sementara pada Rabu (20/4), harga saham WIRG ditutup turun 1,83%. Alhasil, penurunan dalam tiga hari belakangan sekaligus menghentikan reli kenaikan saham WIRG sejak debut perdana di bursa pada 4 April 2022.
Sejak awal resmi melakukan penawaran saham perdana (IPO) di harga Rp 168/unit, saham WIRG memang tampil 'perkasa' dengan sempat menembus batas auto rejection atas (ARA) selama 7 hari perdagangan beruntun.
Bahkan, pihak BEI sempat melakukan suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham WIRG pada Senin (18/4) lantaran terjadinya lonjakan harga yang signifikan.
Praktis, sejak awal 'manggung', harga saham WIRG sudah meroket 593,45%.
Asal tahu saja, dalam IPO ini, WIRG menawarkan saham di harga Rp 168/unit dan meraih dana segar Rp 431,89 miliar.
Saham WIRG sendiri mencuri perhatian sejak awal debut lantaran sebagian sahamnya dipegang oleh nama-nama terkenal, mulai dari putri presiden RI ke-4 Gus Dur Yenny Wahid, pengusaha Pieter Tanuri, sampai para petinggi perusahaan energi PT Indika Energy Tbk (INDY).
Kabar teranyar, WIR Asia menjelaskan, perusahaan ingin menggarap teknologi metaverse untuk mengembangkan potensi lokal.
Menurut Chief Marketing Office Wir Asia Gupta Sitorus, sebelum terjun ke pengembangan dunia metaverse, Wir Asia sudah terlebih dulu bergerak di bidang AR (Augmented Reality), VR (Virtual Reality) dan AI (Artificial Intelligence) sejak 2009. Pada bidang itu, Wir Asia telah menyelesaikan lebih dari seribu proyek untuk korporasi dan beragam pelaku industri dari 20 negara lebih.
"Kegiatan usaha utama WIR Group melalui Anak Usaha yaitu menyediakan jasa teknologi berbasis AR dengan menggabungkan teknologi VR, AI, Internet of Things (IoT) dan teknologi pendukung lainnya seperti Blockchain dan mechatronics sebagai sarana untuk menghasilkan ide dan produk yang memungkinkan interaksi antara dunia virtual dan dunia nyata yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing konsumen," kata Gupta kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/4/2022).
Di samping harga saham yang meroket to the moon, Wir Asia sendiri tercatat telah banyak berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan atawa emiten besar RI dalam pengembangan metaverse.
Dari Perbankan, Farmasi, sampai Ritel
Saat ini, metaverse-a-tau dunia virtual 3 dimensi tempat orang bisa bersosialisasi sampai bekerja--menjadi sebuah ceruk baru bagi ekonomi dunia untuk ekspansi. Pelaku bisnis berlomba-lomba menyiapkan strategi untuk mengoptimalkan ceruk peningkatan nilai tambah ekonomi digital ini.
Dikutip dari sejumlah pemberitaan media daring, trio bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga sudah menggandeng WIRG.
Selain trio bank besar tersebut, emiten raksasa jaringan toko ritel dengan brand Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) juga berkolaborasi dengan WIRG.
Mengutip pemberitaan di sejumlah media daring, pada Kamis (14/4/2022), manajemen AMRT menjelaskan, perusahaan bekerja sama dengan WIRG untuk memanfaatkan teknologi metaverse demi menjangkau lebih banyak pelanggan hingga meningkatkan performa pemasaran.
Dengan kolaborasi tersebut, Alfamart masuk ke dalam ekosistem toko virtual WIRG dengan jenama Mind Stores.
Dikutip dari situs resmi Wir Asia, Mind Stores menyediakan jaringan toko ritel virtual yang memfasilitasi gerai-gerai ritel offline untuk menawarkan produknya kepada masyarakat luas secara online.
Selain itu, Mind Stores juga memungkinkan para pemilik toko ritel untuk memasarkan produknya hingga ke daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau secara langsung yang didukung dengan penyebaran agen yang bertindak sebagai pemilik toko ritel virtual tersebut.
Selain Alfamart, emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF), hingga perusahaan platform belajar agama yang diinisiasi Yenny Wahid (yang juga pemegang saham WIRG) Awadah Group tercatat masuk ke dalam ekosistem Mind Stores.
Tidak hanya KAEF, lewat siaran pers pada 25 Maret 2022, PT Sanghiang Perkasa atau yang dikenal sebagai KALBE Nutritionals juga menggandeng WIR Group untuk menjadi perusahaan nutrisi pertama yang melebarkan produk serta layanannya ke dunia metaverse dalam project yang dinamakan "Nutrition for Life in Metaverse".
KALBE Nutritionals adalah anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). KALBE Nutritionals sendiri memiliki berbagai produk nutrisi di setiap tahapan kehidupan, mulai sejak persiapan kehamilan, hamil, nutrisi untuk bayi, anak-anak, orang dewasa, hingga orang tua.
Sebelumnya, melalui keterangan tertulis 21 Maret 2022, pengembang real estate
PT Diamond Development Indonesia (DDI) dan juga Vasanta Group juga tidak mau ketinggalan langkah dengan menjalin kerja sama dengan WIRG di bidang metaverse untuk membangun smart township.
DDI adalah anak perusahaan Mitsubishi Corporation dan emiten properti PT Pakuan Tbk (UANG). Pakuan Tbk sendiri dikendalikan Vasanta Group.
Sementara, Vasanta Group adalah pengembang properti milik mantan bos emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) Tri Ramadi.
Di WIRG, Tri Ramadi memiliki kepemilikan saham secara tidak langsung sebesar 28,24% lewat PT Laut Biru Teknologi.
Tri Ramadi sendiri, bersama tiga pengendali WIR Global Kreatif yang sekaligus petinggi WIRG menjadi pemegang saham pengendali dan pemilik manfaat WIRG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Saham Naik 712%, Bisnis Metaverse WIRG Sudah Cuan?
(adf)