Review

Jebol! Saham WIRG Kena ARB, Usahanya Apa Aja Sih?

Market - Tim Riset, CNBC Indonesia
21 April 2022 11:35
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT WIR ASIA Tbk. (Kode Saham: WIRG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Tangkapan layar Indonesia Stock Exchange) Foto: Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT WIR ASIA Tbk. (Kode Saham: WIRG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Tangkapan layar Indonesia Stock Exchange)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten teknologi augmented reality (AR) alias dunia virtual (metaverse), PT WIR Asia Tbk (WIRG) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7% pada lanjutan sesi I perdagangan Kamis (21/4/2022).

Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham WIRG hingga penutupan sesi I merosot tajam 6,72% ke Rp 1.250/unit dengan nilai transaksi Rp 142,20 miliar dan volume perdagangan 111,22 juta saham.

Sebelumnya, Rabu  (20/4), harga saham WIRG ditutup turun 1,83%. Praktis, penurunan dalam dua hari belakangan sekaligus memutus reli kenaikan saham WIRG sejak debut perdana di bursa pada 4 April 2022.

Lantas, apa saja fokus lini usaha WIRG saat ini?

Menurut prospektus perusahaan, terdapat beberapa pos penyumbang pendapatan perusahaan (diurutkan dari kontribusi terbesar hingga yang terkecil), yakni penjualan voucher pulsa dan listrik, pengembangan aplikasi perangkat lunak, iklan media digital, konsultasi merek, komisi, dan konsultasi dan sewa peralatan penyiaran.

Apabila mengacu pada kinerja keuangan WIRG, berikut ini rincian dari pos-pos pendapatan tersebut.

Pendapatan perseroan konsolidasian perusahaan dalam periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2021 meningkat 25,08% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 348,06 miliar.

Rinciannya, penjualan voucher pulsa dan listrik menjadi andalan perusahaan dengan menyumbang Rp 236,27 miliar atau setara dengan 67,9% dari total pendapatan WIRG per 31 Juli 2021.

Peningkatan penjualan voucher tersebut dikarenakan bertambahnya basis pengguna yang secara aktif melakukan transaksi di dalam platform milik WIRG, Mind Store.

Kemudian, pengembangan aplikasi perangkat lunak berkontribusi sebesar Rp 62,41 miliar atau 17,9%. Peningkatan ini karena seiring pulihnya perekonomian selepas pandemi COVID-19, proyek dan klien WIRG mengalami peningkatan.

Selanjutnya, iklan media digital sebesar Rp 20,05 miliar (5,8%), konsultasi merek Rp 24,08 miliar (6,9%), dan pendapatan komisi Rp 5,23 miliar (1,5%).

Adapun, laba tahun berjalan WIRG per 31 Juli 2021 turun signifikan sebesar 54,51% yoy menjadi Rp 8,64 miliar. Penurunan laba tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan beban operasional, pajak kini dan terdapat beban provisi kerugian ekspektasi piutang yang membebani kinerja WIRG.

Sementara, apabila menilik kinerja periode 11 bulan yang berakhir pada 30 November 2021, Pendapatan bersih WIRG per 30 November 2021 adalah sebesar Rp 554,51 miliar atau meningkat 34,7% dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar Rp 411,61 miliar.

Berdasarkan penjelasan pihak WIRG, peningkatan tersebut top line terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan produk retail termasuk PPOB yang terus bertahan menjadi kontributor utama terhadap pendapatan secara keseluruhan.

Lebih detail, kenaikan tersebut juga didorong dengan meningkatnya segmen pengembangan aplikasi perangkat dan segmen komisi yang meningkat masing-masing sebesar 55,8% dan 422,3% secara yoy.

Dari sisi bottom line, laba usaha WIRG per 30 November 2021 tumbuh 24,5% yoy menjadi RP 26,66 miliar.

AR&CO sebagai Backbone Hingga Jalin Kerja Sama dengan Bank Besar
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading