Tambang di Peru Setop Produksi, Harga Tembaga Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 April 2022 11:27
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat pada perdagangan siang hari ini karena keadaan darurat produksi tembaga di Peru.

Pada Kamis (21/4/2022) pukul 11.06 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 10.233/ton, naik 0,1% dibandingkan dengan posisi kemarin.

Peru akan mengumumkan keadaan darurat di tambang SCCO.N milik Southern Copper Corp karena protes yang dilakukan oleh penduduk sekitar. Protes ini diperkirakan menghentikan 20% produksi tembaga nasional Peru.

Tak hanya SCCO.N, beberapa penduduk di Andes, daerah yang kaya tembaga di Peru, juga melakukan protes ke beberapa tambang termasuk Cuajone, Las Bambas dari MMG dan Glencore.

Tambang Cuajone menangguhkan operasi pada 28 Februari setelah penduduk menutup pasokan air ke tambang, menuntut kompensasi finansial dan bagian dari keuntungan di masa depan.

Sementara itu tambang di Las Bambas berhenti pada hari Rabu setelah penduduk Fuerabamba memasuki tambang dan mendirikan kemah di dalamnya.

MMG mengatakan anggota komunitas Fuerabamba telah memasuki Las Bambas pada 14 April untuk memprotes dugaan kegagalan perusahaan untuk mematuhi komitmen investasi sosialnya, tuduhan yang ditolak MMG. Anggota komunitas Huancuire juga bergabung dalam protes.

"Minggu lalu, 130 orang dari komunitas Fuerabamba menyerbu Las Bambas," kata Jacob kepada wartawan pada hari sebelumnya.

"Invasi ini telah menyebabkan penangguhan operasi," tambahnya.

Adanya kendala produksi di tambang Cuajone dan Las Bambas akan membuat pasokan tembaga dunia bisa tersendat. Pasalnya, Peru adalah produsen tembaga nomor dua di dunia.

Peru memproduksi 2,3 juta ton tembaga pada tahun 2021, menurut statistik pemerintah. Las Bambas memproduksi hampir 300.000 ton sementara Cuajone memproduksi 170.000 ton, dengan total 20% dari produksi tembaga nasional.


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf Investor, Harga Tembaga Minggu Ini Suram...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular