Banjir Dana Asing, IHSG Unjuk Gigi Balik di Atas 7.200
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,39% di level 7.227,36 pada perdagangan pagi hari ini, Rabu (20/4/2022).
Pergerakan IHSG cukup volatile hari ini. Di sesi I, IHSG sempat terkoreksi tipis. Namun IHSG rebound di sesi II dengan adanya inflow asing yang kencang.
Asing net buy senilai Rp 1,04 triliun di pasar reguler. Saham paling banyak diborong adalah saham BBRI dan BBNI dengan net buy senilai Rp 748 miliar dan Rp 213 miliar.
Sedangkan saham paling banyak dilepas asing adalah saham BBCA dan TLKM sebesar Rp 66 miliar dan Rp 58 miliar.
Semalam tiga indeks acuan Wall Street kompak finish di zona hijau. Indeks Dow Jones naik 1,45%; indeks S&P 500 melesat 1,61% dan indeks Nasdaq Composite terbang 2,15%.
Pasar saham AS saat ini sedang disibukkan dengan periode rilis laporan keuangan emiten di kuartal I-2022.
"Margin laba diperkirakan masih menguat, sekalipun inflasi berpeluang memangkas margin dari rekor tertinggi sepanjang masanya pada 2021. Hanya sektor energi dan utilitas yang mencerminkan kenaikan tahun berjalan di ekspektasi pertumbuhan margin," tutur Keith Lerner, Direktur Investasi Truist Advisory Services, dalam riset yang dikutipCNBC International.
Pasar juga memantau kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.Yieldobligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-menguat ke level 2,92%. Hal ini memicu ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya secara drastis.
Dari dalam negeri, BI tetap mempertahankan suku bunga acuan 3,5%. Selain itu BI juga memperkirakan prakiraan berbagai tanda ekonomi.
Geng MH Thamrin memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada di kisaran 4,5-5.3%. Outlook direvisi turun dari prakiraan sebelumnya di 4,7-5,5%.
Sementara itu BI memproyeksikan inflasi akan naik, namun sejauh ini prospek inflasi masih terbilang cukup manageable. BI tetap targetkan inflasi di kisaran 2-4%.
(trp/trp)