
Sahamnya Terbang, Tapi Ekuitas Tirta Mahakam Negatif

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten industri kayu lapis yakni PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) kembali mengalami lonjakan harga pada Rabu (20/4/2022) pagi, di mana harganya sudah melesat 1,32% ke level Rp 154/saham per pukul 10:13 WIB.
Dalam sepekan terakhir, saham TIRT pun sudah melonjak hingga 55,56%. Nilai transaksi saham TIRT pada pagi hari ini sudah mencapai Rp 34,43 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sudah mencapai 205,81 juta lembar saham. Investor asing pun memburunya sebesar Rp 103,27 juta di pasar reguler.
Di tengah melonjaknya harga saham TIRT hingga hari ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih belum melepas notasi khusus kepada saham TIRT, di mana saham ini mendapatkan notasi khusus yakni E, yang artinya laporan keuangan perseroan terakhir menunjukkan ekuitas negatif.
Dari profilnya, perseroan didirikan pada tahun 1981 dengan nama PT Tirta Mahakam Plywood Industry (TMPI). Perusahaan terdaftar di BEI pada Desember 1999. Tirta Mahakam merupakan produsen kayu di Indonesia yang sudah terintegrasi dengan baik.
Pada awalnya, perseroan hanya memproduksi kayu plywood biasa. Kemudian pada tahun 1994, perseroan membangun pabrik yang memproses produksi lanjutan.
Di tahun 1997, perseroan berekspansi ke produk Color Flooring untuk pasar China dan Jepang. Sejak tahun 2012, perseroan juga membuat 2 (dua) jenis produk baru yakni polyester plywood dan polyester blockboard.
Kini, perseroan memproduksi jenis-jenis kayu seperti floorbase, general plywood, laminated/multi plywood, concrete panel, blockboard, moulding, polyester plywood dan polyester blockboard.
Saat ini, Tirta Mahakam merupakan salah satu pemain global di dunia dan telah mengekspor produknya ke Jepang, Korea, Taiwan, India, Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Hingga saat ini, perseroan terus mencari peluang yang ada saat pandemi virus corona (Covid-19) masih berlangsung hingga kini, dengan melihat kondisi pasar baik ekspor maupun domestik.
Di masa pandemi, TIRT juga masih mengandalkan penjualan stock produk yang tersedia, di mana salah satunya yakni kayu lapis.
Presiden Direktur Tirta Mahakam, Djohan Surja Putra mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menjadi tantangan untuk berbagai sektor, termasuk Tirta Mahakam.
"Meskipun pandemi ini sempat mengakibatkan penghentian sementara pada produksi perseroan, tetapi kami masih memiliki stok produk sehingga kami dapat terus melakukan penjualan hingga saat ini, di mana salah satu stok yang difokuskan dan paling banyak dijual adalah produk kayu lapis," kata Djohan dalam paparan Public Expose yang diselenggarakan secara virtual pada Agustus 2021 lalu.
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?
