Harga Pertalite (Katanya) Mau Naik, Ternyata Ini Gara-garanya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 April 2022 07:35
SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/ Muhamaad Sabki)
Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/ Muhamaad Sabki)

Kenaikan harga minyak dunia membuat harga produk-produk turunannya otomatis ikut terungkit. Salah satunya tentu Bahan Bakar Minyak (BBM) dan ini terjadi di seluruh dunia.

Indonesia tidak kebal terhadap hal tersebut. Per 1 April, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500-13.000/liter. Ke depan, wacana kenaikan harga Pertalite dan minyak diesel (Solar) pun kian mengemuka.

Bahkan harga gas Elpiji ukuran 3 kg juga sangat mungkin akan naik, mengingat harga 'gas melon' selalu sama sejak 2007. Walau disebut gas, Elpiji adalah produk turunan minyak.

"Strategi menghadapi dampak kenaikan harga minyak dunia, untuk jangka menengah akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti seperti Bahan Bakar Gas (BBG), bioethanol, bio CNG, dan lainnya," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4/2022).

Mengutip kajian Bank Mandiri, kenaikan harga Pertalite hingga 10% bisa menyumbang inflasi sebesar 0,32 poin persentase (ppt). Sementara itu, kenaikan harga Elpiji 3 kg hingga 10% bisa mendongrak inflasi sebesar 0,35 ppt.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular