Harga Pertalite (Katanya) Mau Naik, Ternyata Ini Gara-garanya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 April 2022 07:35
Anggota dinas dari Republik Chechnya berjalan selama pertempuran dalam konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina. (REUTERS/STRINGER)
Foto: Anggota dinas dari Republik Chechnya berjalan selama pertempuran dalam konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina. (REUTERS/STRINGER)

Perkembangan konflik di Ukraina menjadi latar belakang kenaikan harga minyak. Perang Rusia vs Ukraina sepertinya masih akan berlangsung cukup lama.

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda deeskalasi. Malah yang ada semakin panas.

Joseph 'Joe' Biden, Presiden Amerika Serikat (AS), menuding Rusia melakukan genosida di Ukraina. AS dan sekutunya pun berjanji akan lebih banyak mengirimkan bantuan senjata kepada Ukraina. Sistem pertahanan artileri, kendaraan lapis baja, dan helikopter adalah beberapa yang dijanjikan oleh Biden.

Semakin lama hubungan negara-negara Barat dengan Rusia buruk, maka semakin lama pula berbagai sanksi harus ditanggung oleh Negeri Beruang Merah. Salah satu sanksi yang dikenakan AS adalah larangan membeli minyak Rusia. Sesuatu yang mungkin bisa saja diikuti oleh sekutu Negeri Adikuasa.

"Pasar melihat situasi di Ukraina semakin mencekam, semakin penuh risiko. Perdebatan soal bagaimana dampaknya ke depan kian memanas," kata Phil Flynn, Analis Price Futures Group, sebagaimana diwartakan Reuters.

Pasalnya, Rusia adalah salah satu produsen utama minyak dunia. Tanpa minyak dari Rusia, dunia akan sangat kehilangan.

Menurut kajian International Energy Agency (IEA), produksi minyak Rusia bulan ini turun 1,5 juta barel/hari. Ke depan, angkanya bisa bertambah menjadi 3 juta barel/hari.

"Kami memperkirakan penurunan produksi April akan sebesar rata-rata 1,5 juta barel/hari. Produsen minyak Rusia menurunkan aktivitas dan pembeli pun mundur teratur. Mulai Mei dan seterusnya, sekitar 3 juta barel/hari (produksi minyak Rusia) akan hilang karena semakin banyak konsumen yang melakukan embargo terhadap minyak Rusia," sebut laporan bulanan IEA.

So, sudah jelas bahwa pasokan minyak akan seret karena produksi dari Rusia absen di pasar. Jadi sangat wajar harga terus naik.

Halaman Selanjutnya --> Harga Pertalite, Solar, Gas Melon, Mau Naik

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular