
Ramalan Seram Tembaga: Stok Bakal Habis!

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingginya harga energi mulai berdampak kepada persediaan logam dunia seperti tembaga. Akibatnya stok menipis dan harga tetap berada di level yang tinggi.
Pada Rabu (13/4/2022) pukul 13:40 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 10.362,5/ton, naik 0,19% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Persediaan logam industri terpenting di dunia telah turun ke tingkat sangat rendah karena harga listrik yang meroket. Penyebabnya adalah konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina. Jika terus berlanjut, produksi peleburan logam terancam macet di tengah permintaan yang meningkat karena ekonomi berangsur pulih.
Para analis mengatakan lonjakan harga gas dan listrik berada di balik penarikan tersebut.Para produsen logam menempuh jalan pintas dengan menarik cadangan persediaan logam di gudang. Sedangkan logam yang masuk ke gudang sangat minim. Akibatnya persediaan pun terus turun.
Kemarin (12/4/2022) persediaan di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) turun 1.250 ton menjadi 104.350 ton. Jika dibandingkan dengan bulan Agustus (puncak persediaan 2021) maka persediaan tembaga sudah turun 59% point-to-point (ptp).
Stok yang rendah hanyalah salah satu faktor di balik tingginya harga logam. Kekhawatiran bahwa pasokan tembaga dari Rusia dapat terganggu oleh sanksi juga telah mendorong harga.
Goldman Sachs menganggap tembaga bisa "berjalan menuju kehabisan persediaan tembaga". Bank investasi tersebut memperkirakan pasokan tembaga olahan akan mengalami defisit sebesar 375.000 ton tahun ini, dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.
"Kami percaya investor tetap puas dengan risiko pasokan tembaga Rusia, karena mereka tidak segera atau setajam (naik) yang terlihat di pasar biji-bijian atau energi, atau bahkan aluminium," tulis analis Goldman Sachs Nick Snowdon dalam sebuah laporan.
Tembaga adalah "the new oil" karena digunakan untuk berbagai macam keperluan umat manusia. Tembaga dipakai digunakan sebagai bahan baku pembuatan perlengkapan sehari-hari, pembangunan, infrastruktur, transportasi, dan industri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf Investor, Harga Tembaga Minggu Ini Suram...