
Harga Minyak Turun, Karet Ikut-ikutan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia melemah pada perdagangan siang hari ini tertekan oleh minyak harga minyak dunia yang turun hingga mencapai di bawah US$ 100/barel.
Pada Selasa (12/4/2022) pukul 11:23 WIB harga karet di pasar berjangka Jepang tercatat JPY 262,6/kg, turun 0,27% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Harga minyak mentah dunia tertekan selama tiga minggu terakhir. Minyak jenis brent turun 20% point-to-point (ptp) menjadi US$ 101,44/barel sejak 25 Maret, puncak tertinggi terakhir. Sedangkan minyak light sweet turun 18,2% ptp menjadi US$ 97,23/barel.
Sejumlah faktor jadi pemberat bagi laju harga minyak. Pertama, ada kemungkinan pasokan bakal 'membanjir'. Negara-negara anggota International Energy Agency (IEA) resmi sepakat melepas cadangan minyak mereka. Sebanyak 60 juta barel cadangan minyak akan dilepas hingga enam bulan mendatang.
Sentimen kedua, pelaku pasar terus memantau perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di China. Sebab, pemerintahan Presiden Xi Jinping dikenal tidak memberi toleransi terhadap penyebaran virus corona. Begitu ada kluster penyebaran, langsung karantina wilayah (lockdown).
Jika kluster penyebaran virus corona masih bertambah, maka bukan tidak mungkin akan semakin banyak daerah yang lockdown. Ini tentu akan menurunkan permintaan energi di China, termasuk minyak.
Padahal China adalah importir minyak terbesar dunia. Jika lockdownsemakin luas, maka prospek permintaan minyak menjadi penuh tanda tanya.
Apa hubungannya harga minyak mentah yang turun dan harga karet yang melemah?
Harga minyak mentah yang rendah akan menguntungkan bagi karet sintetis, sebagai barang pengganti karet alam. Ini karena minyak mentah adalah bahan baku yang digunakan sebagai karet sintetis. Sehingga saat harga minyak merosot, harga karet sintetis juga ikut turun.
Saat karet sintetis menjadi murah, pembeli cenderung beralih dari karet alam yang lebih mahal. Sehingga permintaan turun, maka harga akan ikut melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minyak Bangkit dari Kubur, Harga Karet Meluncur!