
Ada Kabar Akuisisi Bank Victoria, Ternyata Begini Respon BTN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), membantah rencana akuisisi PT Bank Victoria anak usaha dari PT Bank Victoria International Tbk (BVIC).
"Sampai saat ini, belum terdapat rencana dan pembahasan terkait akuisisi anak usaha BVIC yaitu PT Bank Victoria Syariah oleh Bank BTN," jelas keterbukaan informasi, Senin (11/4/2022).
BTN juga menegaskan hingga saat ini belum ada informasi atau penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
Sebelumnya, berdasarkan informasi, Bank Victoria mendekati BTN karena mengetahui rencana bank pelat merah tersebut untuk memisahkan unit usaha syariah menjadi bank umum syariah. Sebagaimana diketahui, Bank Victoria telah menyampaikan rencana bisnis untuk mendivestasi anak usaha miliknya.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Bank Victoria menyatakan bahwa perseroan tengah dalam proses penjajakan dengan beberapa calon investor untuk rencana divestasi anak perusahaan. Rencana ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk meningkatkan permodalan dalam rangka memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun di akhir 2022.
"Bank berkomitmen melakukan peningkatan modal dengan langkah-langkah diantaranya secara organik dengan membukukan laba bersih, maupun anorganik, yakni melalui divestasi anak perusahaan serta melalui penambahan modal [right issue], serta pencarian strategic partner," ujar Direktur Utama Bank Victoria Ahmad Fajar, dikutip Selasa (5/4/2022).
Saat ini, perseroan juga tengah melakukan penjajakan dengan beberapa calon investor, namun nama-nama investor belum bisa diungkapkan kepada publi. Dalam keterangan resmi tersebut, perseroan juga meyankin publik bahwa belum ada kejadian penting lain yang harus dilaporkan yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan dan juga dapat mempengaruhi harga saham.
Hingga 28 Februari 2022, pemegang saham pengendali (PSP) BVIC adalah Suzanna Tanojo, melalui PT Victoria Investama Tbk sebanyak
39,37%, Suzanna Tanojo sebanyak 14,67%, PT Nata Patindo sebanyak 3,77%, Masyarakat sebanyak 34,75%, dan DEG-Deutsche Investitions - und Entwicklungsgesellschaft mbH sebanyak 7,44%.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BTN Bagikan Dividen Rp 237 M atau 10% dari Laba 2021
